Kampanye Hajatan Rakyat Ganjar Berdekatan dengan Kantor Walkot Solo, Gibran: Kita Hormati

Jumat, 09 Februari 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menggelar kampanye terbuka Pilpres 2024 dengan tema Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2).

Lokasi kampanye hanya berjarak 100 meter dari kantor cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka, yakni di Balai Kota Solo.

Baca Juga:

KPU Bantah Punya Keinginan agar Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran

Menanggapi hal ini, putra sulung Presiden Jokowi ini menyebut tidak masalah kampanye tersebut digelar di dekat kantornya.

“Ya itu agenda beliau (Ganjar kampanye ke Solo) ya kita hormati aja,” kata Gibran, Jumat (9/2) di Solo.

Gibran juga menanggapi banyaknya kampus yang mengkritik Presiden Jokowi. Menurutnya, kritikan adalah bagian dari demokrasi.

“Ya segera evaluasi, kritik masukan kami terima ya,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Gerakan civitas kampus dalam mengkritisi pemerintahan terus meluas. Kali ini datang dari civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, yang membacakan maklumat kebangsaan atas bentuk keprihatinan kondisi bangsa di Gedung Induk Siti Walidah kompleks kampus UMS, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (5/2).

Baca Juga:

Pengamat: Kritikan Cak Imin soal Kantong Sembako Biru Jatuhkan Heru yang Dekat Jokowi

Dalam maklumat, berisikan delapan poin tersebut dibacakan Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Aidul Fitriciada Azhari dan Rektor UMS Sofyan Anies.

“Kami melihat kondisi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan, terutama pada Pemilu 2024 terlihat dengan jelas telah terjadi penyimpangan, penyelewengan dan fondasi kebangsaan secara terang-terangan dan tanpa malu,” ujar Aidul, Senin (5/2).

Dikatakannya, penyimpangan, penyelewengan dan fondasi kebangsaan secara terang-terangan itu dapat dilihat dari penyalahgunaan pranata hukum lewat Mahkamah Konstitusi untuk melanggengkan kekuasaan, yang berwatak nepotisme, dan nepotis.

“Kondisi politik dari Presiden Jokowi yang tidak netral dalam kontestasi Pemilu yang berpotensi terjadinya penyalahgunaan kekuasaan secara masif,” katanya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Hormati Bung Karno hingga Megawati, Prabowo Minta Warga Tak Saling Menjelek-jelekan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan