Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025

Jumat, 07 November 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan posisi sebagai magnet utama investasi domestik maupun internasional. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, capaian realisasi investasi Jakarta terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan rata-rata mencapai 27,2 persen setiap tahunnya.

Wakil Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Herizkianto mengatakan tren positif tersebut juga semakin diperkuat dengan capaian investasi periode Januari hingga September 2025 yang mencapai Rp 204,2 triliun.

Dari angka tersebut, Herizkianto mengungkapkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp 131,2 triliun, menjadikan Jakarta sebagai daerah dengan capaian PMDN tertinggi di Indonesia, atau setara dengan 16,6 persen dari total nasional. Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) di Jakarta pada periode yang sama tercatat mencapai Rp 73,0 triliun.

"Capaian realisasi investasi Januari-September telah memenuhi 80,06 persen dari target yang ditetapkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI untuk 2025 yaitu sebesar Rp 255 triliun, dan diproyeksikan angkanya akan terus meningkat hingga akhir tahun mendatang," ungkap Herizkianto dalam forum Temu Media: Jakarta Bicara Investasi, di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/11).

Baca juga:

Beri ‘Karpet Merah’ untuk Investasi Asing di Indonesia, Prabowo Tegaskan Harus Buat Nyaman Investor



Herizkianto menjelaskan sektor utama yang menjadi pendorong investasi sampai dengan kurun waktu Triwulan III 2025 terdiri dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, sektor jasa lainnya, serta sektor perdagangan dan reparasi.

Sejalan dengan arah pembangunan dalam RPJMD Jakarta 2025 –2029, DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta menargetkan peningkatan signifikan pada realisasi investasi dalam lima tahun mendatang. "Peningkatan ini, diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Jakarta sekaligus memperkuat posisi kota ini, sebagai pusat investasi nasional yang kompetitif," tegas Herizkianto.

Sebagai upaya memperkuat arah pengembangan investasi, DPMPTSP DKI juga menyusun Peta Potensi Investasi Jakarta, sebagai panduan perencanaan pembangunan berbasis potensi kawasan. Herizkianto mengungkapkan dokumen ini memetakan sumber daya, peluang pengembangan, serta keunggulan tiap wilayah agar perencanaan investasi dapat lebih tepat sasaran. "Peta Potensi Investasi Jakarta disusun untuk membantu Jakarta dalam memahami kondisi tiap wilayah secara menyeluruh," jelas Herizkianto.

Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan enam sektor unggulan sebagai fokus pengembangan investasi, yaitu sektor kesehatan, realestat, pertanian dan perikanan, transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, serta sektor akomodasi dan makan minum. Ia menegaskan seluruh sektor tersebut diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing, dan memperkuat ekosistem investasi berkelanjutan di Jakarta.

"Peluang investasinya mencakup pengembangan rumah sakit internasional dan layanan telemedicine, kawasan mixed-use dan TOD, budi daya laut berkelanjutan, logistik modern dan digital, pusat data serta layanan AI dan keamanan siber, hingga destinasi ekowisata dan MICE terpadu," papar Herizkianto.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga terus memperkuat ekosistem investasi yang ramah dan efisien melalui pengembangan 49 service point di seluruh wilayah kota. Unit layanan ini merupakan bagian dari inisiatif Gerbang Investasi Terintegrasi yang ditargetkan beroperasi penuh pada 2026. Sistem tersebut nantinya memungkinkan investor berkonsultasi, mengajukan izin, serta memantau proses investasi secara lebih cepat, transparan, dan terintegrasi.

"Melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan pemerintah, bisnis, akademisi, masyarakat, dan media, DPMPTSP berkomitmen membangun sinergi yang memperkuat promosi serta iklim investasi yang kompetitif dan berkelanjutan di Jakarta," jelas Herizkianto.

Sejalan dengan transformasi Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi berkelas global, peningkatan kualitas layanan investasi menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan kota. Dengan strategi yang terarah dan kolaborasi yang berkesinambungan, Jakarta optimistis dapat meningkatkan daya saingnya dan menarik minat investor domestik maupun internasional secara berkelanjutan.

"Jakarta terus berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan investasi menjadi lebih cepat, sederhana, dan cerdas (faster, simpler, smarter). Ini merupakan fondasi yang kami bangun untuk mencapai visi Jakarta sebagai TOP 50 Global City pada tahun 2030 dan Top 20 Global City pada 2045," pungkas Herizkianto.(Asp)

Baca juga:

Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun












Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan