Intip Kegiatan Para Kolaborator Musisi di IKLIM Tahun Ini
Sabtu, 06 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Di 2024, The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab (IKLIM) kembali melanjutkan misinya dengan menggelar lokarya bertajuk 'Aktivisme Musik & Lingkungan' ini akan dilaksanakan pada tanggal 1-5 Juli 2024 di beberapa lokasi di Ubud, Bali.
Musisi dan band yang terlibat sebagai peserta dalam serangkaian kegiatan lokakarya ini termasuk: Asteriska, Bsar, Daniel Rumbekwan, DJ Bachoxs, Down For Life, Efek Rumah Kaca, Jangar, Las!, Matter Mos, Petra Sihombing, Poker Mustache, Rhosy Snap, The Vondallz, Voice of Baceprot, dan Wake Up Iris.
Baca juga:
IKLIM Hadirkan 15 Musisi Lintas Genre untuk Tingkatkan Kesadaran Krisis Alam
“Selama lokakarya empat hari ini, peserta akan menjelajahi isu-isu krisis iklim, solusi energi terbarukan, dan dampak penggunaan batubara terhadap polusi udara dan emisi CO2,” bunyi keterangan tertulis yang diterima MerahPutih.com, Kamis (4/6).
Baca juga:
Endah N' Rhesa dan Navicula Rilis Album Kompilasi di Markas Besar PBB
Seluruh musisi juga akan berkesempatan untuk memperdalam keterampilan dalam menyusun narasi yang menarik tentang krisis iklim dan solusinya untuk mempengaruhi persepsi dan tindakan masyarakat.
Selain memperdalam pemahaman tentang krisis iklim, para musisi juga akan melakukan penanaman pohon bersama guna mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan (carbon offsetting) dari perjalanan para musisi dari kota asalnya ke Bali. Kegiatan penanaman pohon akan dilakukan di area Gianyar sebagai langkah konkret untuk melestarikan ekosistem lokal.
Baca juga:
Snafu Hadir untuk Dukung Musisi Independen Indonesia
Serangkaian kegiatan lokakarya ini diharapkan dapat menginspirasi musisi untuk menggunakan platform mereka dalam menyebarkan pesan kesadaran lingkungan dan iklim melalui musik, pertunjukan, dan media sosial dengan cara-cara kreatif dan berdampak.
Selain itu, diharapkan lokakarya ini tidak hanya mempererat kolaborasi antara musisi dan seniman, namun juga dengan organisasi iklim dan lingkungan. Dengan demikian, musisi dan seniman dapat memperkuat kerja organisasi iklim dan membangun dukungan publik untuk reformasi serta implementasi kebijakan iklim di Indonesia. (far)