IDEAS Petakan Daerah Miskin Konsumsi Daging di Indonesia Jelang Iduladha
Selasa, 11 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Besarnya potensi daging yang bisa dihasilkan dalam pelaksanaan ibadah kurban Iduladha berpeluang untuk memperbaiki tingkat gizi dan kesehatan masyarakat, terutama kelompok termiskin. Namun, potensi kurban terdistribusi tidak merata, kesenjangan yang lebar terjadi antara daerah metropolitan utama Jawa dengan wilayah lainnya.
Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), mengidentifikasi sejumlah daerah prioritas intervensi gizi protein hewani melalui kurban, yaitu daerah dengan konsumsi daging yang sangat rendah, mendekati nol, dan dengan jumlah orang termiskin yang besar.
“Daerah-daerah prioritas intervensi gizi melalui kurban ini didominasi oleh daerah luar Jawa dengan karakteristik umum adalah daerah tertinggal dan terisolasi, seperti Kab. Majene, Kab. Seram Bagian Barat dan Kab. Hulu Sungai Selatan,” kata Peneliti IDEAS, Haryo Mojopahit, dalam keterangannya, Selasa (11/6).
Haryo menambahkan, terdapat beberapa daerah di Jawa yang masuk dalam kategori daerah prioritas intervensi gizi melalui kurban ini seperti Kab. Ngawi, Kab. Pandeglang, dan Kab. Lebak. Padahal daerah-daerah tersebut dekat dengan kota-kota besar.
Baca juga:
Dari simulasi IDEAS terlihat bahwa daerah dengan potensi surplus kurban terbesar didominasi daerah metropolitan Jawa, seperti Jakarta (9.905 ton) serta Bandung Raya yaitu Bandung, Cimahi dan Kab. Sumedang (6.355 ton).
“Daerah surplus kurban terbesar lainnya adalah Sleman dan Bantul (4.975 ton), Bogor, Depok, dan Sukabumi (2.381 ton), Surabaya dan Sidoarjo (1.952 ton), Tangerang Selatan dan Kota Tangerang (1.699 ton) dan Bekasi (1.012 ton),” ujar Haryo.
Sementara itu wilayah dengan potensi defisit kurban terbesar didominasi daerah pedesaan Jawa, IDEAS mengelompokannya berdasarkan kedekatan secara geografisnya.
Wilayah tersebut yaitu pertama Kab. Grobogan, Blora, Pati, Jepara, dan Demak (-2,623 ton), kedua kawasan utara Jawa Timur, yaitu Kab. Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep (-2.484 ton), ketiga kawasan timur Jawa Timur yaitu Kab. Jember, Bondowoso, Probolinggo, dan Pasuruan (-1.964 ton).
Baca juga:
Keempat kawasan utara Jawa Tengah yaitu Kab. Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Pekalongan (-1.958 ton), kelima kab. Jombang, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Kab. Mojokerto, dan Kota Kediri (-1.849 ton), keenam kab. Tangerang, Pandeglang, dan Lebak (-1.764 ton).
Selanjutnya ketujuh Kab. Banyumas dan Kebumen (-519 ton), kedelapan wilayah selatan Jawa Barat yaitu Kab. Cianjur (-590 ton), dan kesembilan kawasan utara Jawa Barat yaitu Kab. Karawang, Indramayu, Majalengka, dan Kab. Cirebon (-94 ton).
IDEAS mengambil studi kasus program tebar hewan kurban dari LAZ Dompet Dhuafa (THK-DD), rekayasa sosial terbukti mampu meningkatkan kemanfaatan kurban secara signifikan.
“Pada 2023, dari ribuan titik distribusi program THK-DD di penjuru negeri, kami menemukan bahwa daerah distribusi secara umum adalah daerah dengan rerata konsumsi daging yang sangat rendah, bahkan mendekati nol,” ungkap Haryo. (Pon)