Hurley Kembali Tunjuk Travis Barker Sebagai Duta Ikon Global
Sabtu, 16 November 2024 -
MerahPutih.com - Jenama gaya hidup ikonik Hurley menunjuk drummer Blink-182 Travis Barker sebagai duta global terbarunya.
Dikenal karena penampilannya yang menarik perhatian dan pengaruhnya yang tak terbantahkan pada musik dan budaya pop, kolaborasi Barker dengan Hurley menandai babak baru dalam perayaan merek tersebut atas kreativitas dan dukungan untuk gerakan anak muda.
Kolaborasi ini lebih dari sekadar kemitraan; hubungan antara Barker dan Hurley merupakan reuni yang didasari sejarah dan nilai-nilai bersama. Baik Hurley maupun Barker dikenal karena keberanian mereka dalam menantang status quo dan mendorong batasan-batasan kreatif, menjadikan kerjasama ini sangat cocok.
Baca juga:
Blink-182 Umumkan Bakal Rilis Album 'One More Time...' Part 2
"Kami telah mencapai titik awal yang sempurna. Hurley ada sejak blink-182 mulai meraih ketenaran, dan sekarang, beberapa dekade kemudian, kami dapat berkolaborasi dengan cara yang mencerminkan perkembangan kami berdua," ujar Barker seperti dikutip dari Hypebeast.
Lebih lanjut, koleksi kapsul yang diluncurkan terinspirasi oleh gaya Barker yang berani dan khas, serta hubungan yang erat antara musik, seni, dan budaya selancar yang selalu menjadi ciri khas Hurley.
Baca juga:
Mark Hoppus Siapkan Memoar Bertajuk 'Farenheit-182' Tentang Perjuangannya Melawan Kanker
Hubungan antara Hurley dan Barker dimulai pada akhir 1990-an, saat blink-182, band pop-punk multi-platinum yang mengubah lanskap musik, pertama kali meraih popularitas. Pada puncak kesuksesan blink-182, para anggota band sering terlihat mengenakan kaus Hurley di berbagai kesempatan.
Baca juga:
Trio ini dengan cepat menjadi simbol dari gelombang baru pop-punk yang mendominasi stasiun radio dan festival musik di seluruh dunia, mencerminkan semangat pemberontakan dan kebebasan—nilai-nilai yang telah dianut oleh Hurley sejak didirikan pada tahun 1999.
Dengan permainan drum Barker yang penuh energi sebagai inti dari suara mereka, ia dan bandnya menjadi fenomena budaya yang tak terhindarkan. (Far)