Goenawan Mohamad: HTI Jangan Dilarang
Jumat, 13 Mei 2016 -
MerahPutih Nasional - Sebagai salah satu organisasi Islam besar, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada dasarnya menginginkan negeri ini menggunakan aturan yang berbasis pada agama Islam. Bahkan, organisasi yang awalnya bernama Partai Pembebasan Islam lahir di Palestina itu hendak membuat Indonesia dibangun atas dasar kekhilafahan (kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim).
Tujuan tersebut, tentu sangat bertentangan dengan aturan Republik Indonesia yang selama ini berlandaskan Undang-Undang Dasar dan Pancasila.
"Saya kira, mereka itu tidak punya dampak besar besar. Diawasi saja," kata sastrawan besar Indonesia Goenawan Mohamad kepada merahputih.com di Dewan Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (13/5).
Terkait HTI, tentu merupakan cerminan pemerintah mengingat belakangan maraknya pemberitaan serta pemberangusan segala atribut Partai Komunis Indonesia (PKI), yang seperti diketahui sudah mati sejak lama.
Pelarangan serta penindakan tegas atas PKI, tentu pula harus disertakan perhatian pemerintah terhadap gerakan HTI. "Saya pun ga setuju kalau HTI dilarang. Kalau sampai dilarang, mereka jadi pahlawan, dan saya ga mau mereka menjadi pahlawan," pungkas Goenawan.
Meski demikian, Goenawan pun mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi pergerakan HTI. "Tapi kalau ngaco, ditangkap," tegas Goenawan Mohamad.(Ard)
BACA JUGA:
- Lebih Berbahaya PKI atau HTI? Ini Jawaban Goenawan Mohamad
- YLBH: TNI Tidak Berhak Lakukan Penangkapan Orang Berkaos PKI
- Marak Penindakan Terhadap Atribut Berbau Komunis, Istana Angkat Suara
- Kemunculan Atribut PKI Berpotensi Kuat Gerus Ideologi Pancasila
- Kodam V/Brawijaya: Kasus Atribut PKI di Pamekasan Sudah Tuntas