Ford Investasi Besar-Besaran di Mobil Elektrik
Sabtu, 13 Februari 2021 -
FORD meningkatkan investasinya pada kendaraan listrik dan otonom (kendaraan tanpa pengemudi) menjadi USD 29 miliar (Rp407 Triliun), menurut rilisan di awal bulan Februari 2021 (04/02)
Produsen mobil tersebut sebelumnya telah berkomitmen menggelontorkan USD 11,5 miliar (Rp161 Triliun) untuk hingga 2022 merancang kendaraan listriknya. Sekarang Ford meningkatkan bujetnya dua kali lipat sambil memperpanjang timeline pengerjaan hingga 2025.
Baca Juga:
Produsen mobil itu akan menyediakan USD 7 miliar (Rp98 Triliun) untuk kendaraan otonom dan USD 22 miliar (Rp309 Triliun) untuk kendaraan listrik. Bujet USD 22 miliar itu termasuk USD 7 miliar yang telah dikeluarkan perusahaan sejak 2016.
Ford menyatakan mayoritas kendaraan yang rencananya akan diproduksi, adalah kendaraan bertenaga baterai. Tetapi, perusahaan juga memiliki model hybrid dan plug-in hybrid yang memiliki mesin pembakaran internal tradisional. Perusahaan tersebut memperkenalkan van transit listrik tahun lalu dan berencana meluncurkan versi listrik dari truk pickup F-150 yang cukup laris di akhir tahun 2020.
CEO baru Ford, Jim Farley, mengatakan peningkatan investasi yang dilakukan perusahaan sebagai rencana "yang lebih agresif" untuk memposisikan pembuat mobil tertua di AS itu sebagai pemimpin dalam masa depan mobilitas dan transportasi.
Ford mengumumkan pula mereka akan bekerjasama dengan Google untuk mengintegrasikan perangkat lunak Android raksasa teknologi itu ke dalam "jutaan" kendaraan di tahun 2023. Ini sebagai wujud dari janji Ford “ke masa depan yang lebih digital”.
Baca Juga:
Distribusi Vaksin Dongkrak Penjualan Sepeda Motor, Ini Penjelasannya
Peningkatan investasi itu juga untuk meyakinkan orang-orang di Wall Street yang gelisah tentang kemampuan Ford mengejar Tesla. Tesla sudah menjelma menjadi satu-satunya produsen mobil yang berhasil membangun bisnis kendaraan listrik (Electronic Vehicle/EV) selama beberapa tahun terakhir.
Ford mengimbangi pabrikan mobil ‘lama’ lainnya seperti GM dan Volkswagen, dengan Mustang Mach-E yang sangat dinantikan para pelanggan. Sayangnya ada masalah pada tinjauan kualitas yang menunda ratusan pengiriman tambahan Januari lalu.
Pada 2020 sebagian besar pembuat mobil ternama mengatakan bahwa mereka juga berencana untuk beralih ke jajaran produk listrik. Daimler AG perusahaan induk dari Mercedes-Benz, akan memproduksi versi listrik dari semua mobilnya pada tahun 2022. Volvo menghentikan produksi mobil berbahan bakar gas pada tahun 2019. Sementara Grup Volkswagen membuat kendaraannya menjadi listrik beberapa seri atau modelnya pada tahun 2030.
Ford bukan satu-satunya produsen mobil yang meningkatkan investasinya pada kendaraan listrik. Akhir tahun lalu, GM mengatakan membujetkan USD 27 miliar (Rp379 Triliun) untuk kendaraan listrik dan otonom hingga 2025. Ini membuat investasinya naik dari USD 20 miliar (Rp281 Triliun). (kna)
Baca Juga:
Digitalisasi Gairahkan Kembali Industri Modifikasi di Masa Pandemi