Fakta Pilu Kena Ghosting, Ketahui Arti dan Gejala-gejalanya

Selasa, 08 Oktober 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Fenomena ghosting merupakan salah satu fakta memilukan yang kerap terjadi pada masa pendekatan. Seseorang bisa menjadi seperti 'hantu' sebab kemampuan dirinya yang bisa menghilangkan begitu saja.

Dilansir laman medicinenet.com, ghosting adalah saat seseorang yang dulunya ramah atau bahkan romantis dengan seseorang, namun tiba-tiba memutus semua komunikasi tanpa penjelasan.

Sementara kebanyakan orang menganggap ghosting dalam konteks digital, yang berarti teman atau pasangan kencan berhenti menanggapi teks, email, panggilan, enggan terlibat dalam semua situasi sosial.

Tak bisa ditampik bahwa kejadian ghosting ini akan sangat pilu dirasakan. Pasalnya korban ghosting bisa mengalami kehancuran harga diri dan ketidakseimbangan rasa emosi. Bahkan, hal itu dapat menyebabkan rasa sakit yang sama seperti rasa sakit fisik.

Baca juga:

Tips Kencan Anti-Ghosting

Sebuah fakta menyebutkan sakit fisik dan emosional, berada di jalur saraf yang sama di otak. Menurut penelitian, penolakan sosial dapat menyebabkan tingkat nyeri yang sama dengan cedera pada tubuh karena nyeri diaktifkan di wilayah otak yang sama.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti tylenol dapat meredakan nyeri emosional.

Makanya, keduanya ini bisa sangat menghancurkan. Orang yang diabaikan sering kali menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencoba mencari tahu apa yang salah dan rasa sakitnya bisa sangat hebat.

Baca juga:

Cara Berdamai Ketika Dighosting Match Tinder

Untuk menyiapkan diri terhadap fakta ghosting ini, seseorang harus bisa mengetahui gejalanya awal ghosting. Dimulai dengan tanda ghosting 'ringan'.

Contohnya seperti secara teratur membatalkan rencana untuk berkumpul, kesulitan membuat komitmen, tidak suka membagikan informasi pribadi, mereka tidak ingin bertemu teman atau keluarga mereka, mereka menghilang dari media sosial.

Mereka jarang menanggapi teks atau panggilan, percakapan dengan mereka kurang mendalam, dan mereka tampak tidak tertarik.

Baca juga:

Ghosting Boleh, Lakukan di saat Tepat

Sementara jika rasanya enggan untuk melanjutkan hubungan, daripada ghosting seseorang sampaikan pandanganmu secara lebih konkrit.

Margaret Seide, MD, seorang psikiater Amerika Serikat mengatakan seseorang tidak perlu melakukan ghosting. Alih-alih melakukannya, sampaikan pesan-pesan singkat, manis, jujur, dan diakhiri dengan kata penutup untuk memberi sinyal bahwa kamu tidak ingin terlibat dalam percakapan yang panjang dan berlarut-larut.

"Ada kemungkinan kamu akan mendapat reaksi negatif atau sakit hati dari orang lain, tetapi jauh lebih baik mengakhiri hubungan setelah memberikan penjelasan daripada menghilang begitu saja," kata Seide dikutip laman Verywellmind, Selasa (8/10). (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan