Fakta dan Mitos Seputar Jetlag, Wajib Tahu biar Traveling Lancar

Rabu, 21 November 2018 - Dwi Astarini

PENERBANGAN jarak jauh, semisal ke luar ngeri, kerap mengubah jam biologis tubuh. Beberapa orang akan mengalami masalah saat berpindah dari satu negara ke negara lain. Kondisi itu dikenal dengan sebutan jetlag.

Seperti dikutip dari Hellosehat, jetlag adalah masalah tidur sementara yang terjadi setelah kamu melakukan penerbangan jauh melintasi beberapa zona waktu yang berbeda. Jetlag membuat jam biologis tubuh kamu harus beradaptasi dengan perubahan waktu. Semakin banyak zona waktu yang kamu lewati, semakin besar kemungkinan kamu mengalami jet lag.

Secara umum, jam biologis berperan dalam menggerakkan ritme sirkadian untuk mengendalikan sistem tubuh, mulai dari tekanan darah, waktu lapar, hingga jadwal tidurmu.

Jam biologis tubuh dikendalikan hormon ngantuk melatonin. Hormon itu diproduksi saat hari mulai gelap untuk mengendalikan suhu tubuh saat tidur. Saat kamu terbang ke zona waktu yang berbeda, jam biologis dirombak ulang untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga menjadi tidak sinkron dengan rutinitas kebiasaanmu. Setiap orang akan membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu yang berbeda, tergantung pada banyaknya zona waktu yang dilewati dan arah perjalanan kamu.

Memang tidak mudah mengatasi jetlag, tapi mengetahui fakta di balik terjadinya jetlag mungkin akan membantumu mengatasi rasa tak nyaman yang timbul. Berikut fakta dan mitos seputar jetlag.

Tidak makan sebelum tiba di tujuan

eating
Tidak benar, puasa makan bikin jetlag lebih ringan. (foto: pixabay/reidiy68)

Mitos. Ada beberapa orang yang percaya bahwa untuk menghindari jetlag, kamu harus menghindari makan seharian, maksimal di malam, sebelum keberangkatan. Ada juga yang menyarankan jangan makan sama sekali sebelum sampai di tempat tujuan. Alasannya, kamu akan memaksa tubuh masuk ke fase puasa.


Masalahnya, meskipun dapat membantu kamu lebih cepat tidur dalam penerbangan, hal itu dapat menjadi masalah besar ketika kamu tiba di tujuan, terutama di penerbangan dari barat ke timur.

Ternyata, memulihkan diri dari jet lag setelah penerbangan jauh ke arah timur akan lebih sulit ketimbang penerbangan ke arah barat. Hal itu disebabkan perjalanan ke timur menyebabkan waktu lebih cepat berlalu sehingga membuat proses adaptasi jadi lebih sulit.

Makan sebelum keberangkatan boleh-boleh saja. Asal pilih makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Sebisa mungkin jangan melewatkan waktu makan, karena itu akan berdampak pada kesehatan dan pemulihan jet lag yang kamu alami nantinya.


Kurang tidur bikin jetlag

sleeping
Kurang tidur menjadi pangkal timbulnya jetlag. (foto: the independent)

Fakta. Penyebab utama terjadinya jetlag ialah kurang tidur. Beberapa hal lain yang dapat menjadi penyebab jetlag ialah adanya tekanan kabin, kurangnya udara segar dalam pesawat, kurang asupan cairan dan makanan, dan kondisi fisik kamu yang dari awalnya sudah kurang fit. Satu hal yang sudah pasti menjadi penyebab jetlag ialah karena kamu melintasi zona waktu yang berbeda sehingga mengacaukan jam biologis tubuh.


Jetlag hanya bikin lelah

Enggak cuma bikin lelah, jetlag berpotensi memunculkan efek lain. (foto: pixabay/engin_akyurt)


Mitos. Faktanya, jetlag bukan hanya membuat kamu merasa lelah karena zona waktu yang berbeda, melainkan menimbulkan gejala lain. Rasa kantuk yang berlebihan, insomnia, kesulitan berkonsentrasi, diare, hingga perubahan suasana hati merupakan efek lain dari jetlag.

Gejala tersebut dapat berlangsung satu atau dua hari. Kondisi itu akan cenderung lebih buruk jika kamu bepergian ke arah timur.


Pilih penerbangan malam hari biar enggak jetlag

airport
Justru penerbangan siang yang membantu menghindari jetlag. (foto: pixabay/jshootcom)


Mitos. Jika kamu ingin menghindari jetlag, salah satu cara termudah yang dapat kamu lakukan ialah dengan memesan penerbangan siang hari, bukan di malam hari. Ketika memilih penerbangan siang hari, kamu dapat tidur beberapa jam sebelum mendarat. Saat mendarat, kamu juga lebih dapat menyesuaikan diri dengan waktu di tempat yang baru.

Hindari tidur siang untuk mengatasi jetlag

Boleh tidur siang, jangan lebih dari 2 jam. (foto: pixabay/veroturg)

Benar. Saat kamu mengalami jetlag, ada baiknya menghindari tidur siang. Namun bagaimanapun keadaannya, kamu tetap memerlukan tidur siang. Oleh karena itu, sah-sah saja tidur sebentar di sore hari, asalkan tidak lebih dari 2 jam.


Jetlag dapat dihindari

Jetlag datang tanpa diprediksi. (foto: pixabay/free-photos)

Mitos. Sayangnya, kamu tidak dapat menghindari jetlag. Jetlag merupakan kondisi yang menghampiri tanpa bisa diprediksi. Namun, meski tidak dapat menghindarinya, kamu tetap dapat meminimalisasi penderitaanmu akibat jetlag dengan berbagai cara, semisal minum cukup air, istirahat yang cukup, olahraga yang cukup, dan tetap tenang saat penerbangan.

Jika gejala jetlag terjadi terus-terusan dalam jangka panjang setiap kali tiba sehabis penerbangan panjang, ada baiknya berkonsultasilah ke dokter begitu sampai kembali ke Tanah Air.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan