Enggak Selalu Nikmat, Kamu Bisa Menangis Karena Seks

Selasa, 09 April 2019 - Ikhsan Aryo Digdo

SEKS memiliki banyak manfaat kesehatan. Dari mengurangi rasa sakit, memudahkan tidur malam, hingga memperkuat sistem imunitas tubuh. Akan tetapi, ada efek tak terduga dari seks. Seks dapat membuat mood jelek. Kamu akan merasa sedih bahkan menangis gara-gara bercinta.

Lalu mengapa hal ini terjadi? Mengutip Health menangis karena seks memang merupakan sebuah gangguan yang bernama Post Coital Dysphoria atau (PCD). Ian Kerner, seorang terapis seks berbasis di New York City. Menggambarkan PCD sebagai sebuah perasaan yang meliputi kesedihan, kemarahan, dan kesusahan umumnya pasca-seks.

Kesedihan pasca seks ini kerap terjadi. Sebuah survei pada tahun 2015 terhadap perempuan perguruan tinggi yang diterbitkan dalam Sexual Medicine. Menemukan 46% perempuan seenggaknya mengalami hal ini sekali. Sementara 5% di antaranya mengatakan merasa sedih setelah berhubungan seks beberapa kali dalam periode empat minggu.

"Tampaknya tidak ada hubungan antara PCD dan keintiman dalam hubungan dekat," catat para penulis penelitian. Meski studi ini fokus terhadap perempuan. Tetapi enggak menutup kemungkinan pria juga bisa mengalami hal ini.

Pria dan perempuan sama-sama bisa menangis karena seks
Perempuan dan pria sama-sama bisa menangis karena seks (Foto: Pexels/Magda Ehlers)

Bahkan pada awal bulan ini. Tim peneliti Australia mensurvei lebih dari 1200 pria dengan menyebar kuesioner secara daring. Hasilnya 41% pria mengalami PCD. 20% di antaranya mengalami PCD pada empat minggu terakhir. Lebih parahnya lagi 4% pria mengatakan rutin mengalami PCD.

"Hasil menunjukkan bahwa pengalaman pria pada fase resolusi mungkin jauh lebih bervariasi, kompleks, dan bernuansa daripada yang diperkirakan sebelumnya," tulis para peneliti. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam the Journal of Sex & Marital Therapy.

Kerner mengatakan penelitian mengenai PCD ini enggak dilakukan degan baik. Sehingga masih banyak penyebab PCD yang belum di ketahui. Akan tetapi, dia yakin kesedihan ada hubungannya dengan hormon. "Khusus untuk perempuan, seks dan orgasme dapat melepaskan hormon oksitosin, yang memfasilitasi keterikatan dan koneksi," jelasnya.

Baca juga:

Empat Kesalahan Pria Di Atas Ranjang yang Membuat Kehidupan Seks Enggak Harmonis

Kamu Hanya Perlu Kuasai 3 Hal ini Supaya Seks Terasa Makin Dahsyat, Apa Saja Itu?

Ketika Gairah Seks Harus Seimbang, Sulitkah?

Jika kamu melakukan hubungan seksual kamu akan merasakan peningkatan oksitosin. Namun kemungkinan besarnya. Jika kamu menangis karena seks. Mungkin itu ialah cerminan ketidakbahagiaan hubungan kamu dan pasangan.

Pasangan yang sering bertengkar bisa menangis setelah berhubungans seks
Pasangan yang sering bertengkar bisa menangis setelah berhubungan seks (Foto: Pexels/Vera Arsic)

Seks juga membuat kamu merasa rentan, dan kerentanan itu dapat membuat kamu menangis. "Post-sex adalah periode reflektif, dan itu bisa memunculkan emosi dan pengalaman yang biasanya Anda simpan," kata Kerner.

Hal itu pada akhirnya dapat memicu keluarnya air mata. Kerner memberi contoh pasangan yang sering bertengkar lalu melakukan hubungan seks. Karena sering melakukan pertengkaran. Pasca seks mereka bukan merasa bahagia tapi malah merasakan kesedihan.

"Dengan pola pertengkaran, berhubungan seks, dan perbaikan, seks mungkin terasa hebat, tetapi setelahnya, Anda mungkin menyadari bahwa Anda tidak benar-benar terhubung atau Anda masih marah," ia menegaskan.

Trauma di masa lalu juga menjadi faktor seseorang menangis karena hubungan seks. Misalnya jika orang itu ialah Korban penyerangan seksual. Saat melakukan hubungan seks, orang itu akan merasa begitu emosional. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan