Desa Wisata dan Desa Budaya di Yogyakarta Akan dilengkapi Free Wifi
Sabtu, 01 Desember 2018 -
ADA kabar gembira bagi para pelancong yang datang ke Yogyakarta. Kini seluruh desa desa budaya dan desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta akan dilengkapi dengan jaringan wifi gratis.
Kini kamu bisa terus "pamer" foto di media sosial atau bikin video di Youtube saat liburan tanpa harus tesedot pulsa internet. Hal itu diutarakan oleh Asisten Sekda Bidang Keistimewaan Setda DIY Didik Purwadi.
1. Dipasang di seluruh desa
Kepada awak media, Didik mengatakan Pemerintah DIY akan mengoneksikan seluruh desa di DIY dengan jaringan jaringan wifi. Termasuk desa wisata dan desa budaya yang ada di sana.
"Jumlah desa di DIY ada 400an. Itu termasuk desa wisata dan desa budaya. Akan kita koneksikan dengan internet," ujar Didik di Yogyakarta, Jumat 30 November 2018.
2. Dimulai tahun 2019
Pemasangan wifi gratis akan dilakukan pada 2019. Setiap desa akan dijatah besaran kuota internet. Pengaturan kuota internet akan diserahkan pada pemerintah desa. "Besaran kuotanya saya enggak hafal. Nanti Pemdes yang mengatur," kata Didik.
Didik menjelaskan pemasangan wifi gratis ini bertujuan membuat masyarakat melek IT, serta sebagai sarana penguatan nilai-nilai kebudayaan masyarakat desa. Selain itu juga untuk menarik wisatawan berkunjung ke desa.
3. Harapan Pemerintah Yogyakarta
Seluruh biaya pemasangan menggunakan anggaran dana keistimewaan (danais). "Kita (Pemda DIY) kan sudah punya Jogja Istimewa Televisi (JITV) yang saat ini masih melalui streaming. Nah targetnya dengan adanya sambungan wifi semua bisa nonton sehingga televisi budaya ini bisa sampai ke masyarakat," kata dia.
Jika masyarakat melek IT, Pemda DIY berharap masyarakat siap menghadapi era revolusi industri 4.0 sehingga dapat mempercepat pembangunan di level perdesaan.
Pada 2018 Pemda DIY sudah memulai memasang koneksi wifi secara gratis untuk sebagian desa-desa budaya dan kawasan Malioboro. "Kita tau sekarang kalau mau internetan di Malioboro bisa pakai wifi gratis," pungkas dia.
Aritkel ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Ghirah Keagamaan Mulai Muncul di Medsos, Cak Imin: Hadapi Dengan Tepat
