Daerah Terpencil Jadi Target Program SEAMEO

Kamis, 08 Oktober 2015 - Noer Ardiansjah

Merahputih Nasional - Ketimpangan fasilitas pendidikan kota dan desa menjadi isu utama South East Asia Minister Education Organization (SEAMEO) atau organisasi internasional bidang pendidikan negara-negara ASEAN. Tantangan program pembelajaran abad 21 yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis daring (online).

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, bakal menggencarkan program penggunaan TIK berbasis online secara bertahap. Menurutnya, di sejumlah daerah Indonesia sudah menerapkan sistem pembelajaran berbasis online. Hal itu sudah dilakukan saat ujian nasional, meskipun masih banyak kendala teknis di lapangan yang perlu pembenahan.

"Kita sudah memulai melakukan pembelajaran berbasis TIK tersebut, tinggal ditingkatkan dan diperluas," kata Anies Baswedan kepada awak media, di gedung Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10).

Anies Baswedan mengatakan, ketimpangan fasilitas pendidikan itu terjadi lantaran sejumlah persoalan di antaranya akses yang minim di daerah terpencil.

"Daerah sulit dijangkau, ini isu yang kita angkat, ini yang harus diselesaikan 20 tahun ke depan. Ketimpangan kualitas dan akses ini yang perlu diperhatikan," kata pendiri Gerakan Indonesia Mengajar ini.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini melanjutkan, kondisi serupa juga terjadi di negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam, Kamboja, dan Laos. Kesulitan akses menjadi salah satu faktor penyebab pembelajaran TIK sulit diterapkan.

"Di Indonesia sendiri, beberapa pusat kabupaten terpencil sudah ada yang menggunakan program pembelajaran TIK, seperti di Papua Barat. Selanjutnya, pelan-pelan akan kita dorong secepatnya (ke daerah terpencil lain)," jelas Anies Baswedan.

Lebih lanjut, kata Anies Baswedan, pemerintah melalui kepala dinas di masing-masing daerah akan mendorong realisasi program pemerintah pusat dan SEAMEO tersebut.

"Akan kita terapkan secara bertahap. Pembelajaran berbasis TIK akan menjadi program unggulan bagi seluruh siswa, guru, dan masyarakat," pungkasnya (fdi)

 

Baca Juga:

  1. Sekjen PB PGRI Siap Reformasi Tenaga Pendidikan
  2. Akibat Asap Ira Rayani Keluhkan Masalah Pendidikan Anaknya Jadi Terganggu
  3. Rangkaian Pendidikan Rumit untuk Jadi Geisha
  4. Ekonomi dan Pendidikan Rendah Faktor Adanya Ormas
  5. Tingkat Pendidikan Sang Ibu Pengaruhi Kesehatan Anak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan