Cinta Beracun dari Bradley Simpson dalam Single 'Picasso'

Minggu, 12 Mei 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com – Bradley Simpson melanjutkan perjalanan bermusiknya lewat Picasso selepas single perdana Cry At The Moon. Diproduseri oleh BOOTS (Beyonce), peraih dua kali nominasi Grammy, dengan undercurrent nuansa psychedelia tahun 60-an yang dreamy dan bedroom pop yang wonky.

Picasso adalah tentang salah satu cinta beracun yang kamu tahu buruk bagimu, tetapi ada sesuatu yang luar biasa tentang hal itu yang membuat kamu terus kembali.”

“Kamu selalu berharap bahwa segala sesuatunya akan berubah menjadi yang terbaik, jadi kamu terus memberikan kesempatan ketika mungkin jika dipikir-pikir, kamu seharusnya berhenti lebih awal,” ucap Bradley Simpson dalam keterangan resmi yang diterima MerahPutih.com, Jumat (11/5).

Baca juga:

Gandeng Petra Sihombing, Ben&Ben Lahirkan Single 'Comets'

Picasso adalah simbol pekerjaan yang sangat baik dari Bradley: menciptakan lagu-lagu dengan daya tarik yang seketika, namun dengan nuansa lirik yang memberikan keterkaitan yang dapat membuat orang menjalin hubungan lebih dalam. Liriknya yang mencolok “turning torture into art” menarik perhatian dan menginspirasi penelusuran lebih dalam tentang narasi di baliknya.

Sesi rekamannya juga sederhana, dengan eksterior yang kotor dan penuh grafiti di Flux Studios New York yang terbuka, memperlihatkan ruang yang penuh dengan sejarah, koleksi peralatan antik dan asap rokok yang mengepul, tempat di mana The Strokes merekam debut klasik mereka 'Is This It'. (far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan