Caldera Rilis ‘Rona Merah Pipi tak Selalu Berarti Tersipu’, Ruang Penuh Nostalgia dan Curahan Hati Terdalam
Senin, 18 November 2024 -
MERAHPUTIH.COM - LEWAT lima lagu dalam EP perdananya, Caldera menuangkan semua nostalgia dan curahan hati terdalam. Penyanyi dan penulis lagu pendatang baru Caldera merilis EP perdananya, Rona Merah Pipi Tak Selalu Berarti Tersipu, Jumat (15/11).
EP perdana Caldera ini menampilkan lima lagu termasuk single Rabun yang dirilis akhir Agustus lalu. Alunan musik Indonesia yang kental dengan nuansa vintage, dipadukan dengan sentuhan bossa nova, dan vokal Caldera nan kemayu mengalun di sepanjang mini album ini. ??Lirik-lirik yang Caldera tulis sepanjang EP ini merupakan perpaduan dari berbagai percakapan, puisi, dan serpihan buah pikirannya yang kemudian dikembangkan menjadi lima lagu penuh, yaitu Resah, Renung, Rabun, Ranjang, dan Rekah.
Setiap lagu punya kisah uniknya sendiri. ??Tiap penggalan lirik di EP ini dikumpulkan Caldera bersama produsernya, Heston Prasetyo, untuk kemudian menceritakan berbagai kisah yang dibawa EP ini. Mulai dari rahasia yang disimpan seorang perempuan, perjuangan untuk dapat berdiri sendiri, terbutakannya kita oleh seseorang, makna cinta yang sesungguhnya, hingga momen Caldera terlahir kembali saat ia telah menemukan dirinya sendiri.
“Sangat mudah untuk mengabaikan rona merah yang muncul karena perasaan tidak percaya diri yang tidak terduga, jika tidak dikaitkan dengan berbagai pengalaman emosional yang melemahkan. Pipi yang memerah tidak selalu menunjukkan rasa malu. Emosi dapat muncul dalam berbagai bentuk, yang aku kemudian ingat dan bahas saat menulis lagu-lagu di EP ini. Tujuan dari EP ini ialah membagikan berbagai jenis emosi, salah satunya pengalaman saat kita merasa tersipu,” kata musisi bernama asli Mutia Deviana ini dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.
Baca juga:
Caldera Kembali dengan Single ‘Rabun’, Kisahkan Cinta yang Memburamkan Ruang Emosi
Bagi caldera, EP perdananya ini bertujuan membangkitkan rasa ingin tahu para para pendengarnya lewat bagaimana kita mengolah perasaan kita dan menyampaikannya sesuai dengan apa kita inginkan. Sama seperti Caldera yang bertransformasi menjadi dirinya secara utuh lewat EP ini.??
Caldera mengatakan EP ini merangkum sebuah perjalanan seseorang menjadi dirinya yang sesungguhnya. Ia berharap semua pendengarnya dapat menyadari bahwa hidup ini jarang sekali berjalan dengan mulus seterusnya. “Namun seiring dengan berjalannya arus yang membawa, kita akhirnya dapat menemukan siapa diri kita sebenarnya untuk akhirnya menempatkan diri kita sebagai jantung dari perjalanan ini,” ujar Caldera.
??Sepertinya halnya takdir, Caldera percaya bahwa apa yang memang milik kita, nantinya akan menemukan kita sendiri. “Untuk akhirnya merasa penuh, semoga kita dapat benar-benar menemukan diri kita,” tutupnya.(dwi)
Baca juga: