Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" Berpotensi Merusak Moral Generasi Muda

Jumat, 06 Februari 2015 - Widi Hatmoko

MerahPutih Pendidikan – Buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran” menuai kontroversi. Buku terbitan tahun 2010 itu heboh setelah Teeamtamzir Bugeazt menggunggahnya di Komunitas Bisa Menulis di Facebook.

Buku yang ditulis oleh Toge Aprilianto, seorang psikolog Surabaya, mendapatkan kecaman karena isi bukunya yang tidak pantas dan merusak moral pembacanya terutama para remaja. Isi buku tersebut memperbolehkan yang berpacaran melakukan hubungan seks, dengan catatan berani menanggung konsekuensinya. Meskipun demikian, buku tersebut dinilai tidak pantas diedarkan, mengingat negara Indonesia sangat menunjung tinggi adat ketimuran dan norma agama.

Jika dilihat dari sisi agama, melakukan hubungan seks diluar nikah itu jelas dilarang oleh agama mana pun. Toge yang berprofesi sebagai psikolog dirasa memanfaatkan keadaan saat ini. Dimana remaja-remaja saat ini memiliki rasa serba ingin tahu yang cukup besar mengenai masalah asmara. Padahal dengan ia menulis hal yang menganjurkan bahwa pacaran boleh melakukan hubungan seks, itu dapat merusak pola pikir generasi muda.

BACA JUGA: Anjurkan Berhubungan Seks, Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" Dikecam

Buku tersebut juga berpotensi menimbulkan banyaknya remaja yang akan terkena penyakit kelamin atau lebih parahnya lagi terinfeksi HIV/Aids karena melakukan seks bebas. Apalagi, dalam bukunya Toge menjelaskan secara gamblang bagaimana cara merayu pasangan agar mau melakukan hubungan seks.

Sebelumnya Toge juga pernah menulis buku “Ku Didik Diriku Demi Mendidik Anakku” dan “Ku Rangkul Diriku Demi Merangkul Bahagiaku”.

 

 

Berita Lainnya:

Perpustakaan Keliling Terunik di Dunia

5 Kebiasaan Buruk Orang Tua yang Bikin Anak Jadi Lemah

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan