Berburu Endog Abang yang Khas di Sekatenan Yogyakarta

Minggu, 11 Desember 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Kuliner - Jelang Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Yogyakarta selalu mengadakan tradisi sekatenan. Biasanya, di momen ini warga menyuguhkan dagangannya, khususnya makanan tradisi yang telah turun-temurun.

Salah satunya ialah Endog Abang (telur merah). Endog abang merupakan telur rebus biasa yang diberikan pewarna berwarna merah, lantas ditusuk sebilah bambu kecil. Lalu bagian bambunya dihias dengan kertas putih. Semua menjadi tampak unik dan khas.

http://server5.merahpoetih.com/gallery/public/2016/12/11/wbnmLRHOIg1481416614.jpg

Uniknya lagi, setiap tahunnya pedagang endog abang selalu didominasi perempuan-perempuan yang telah lanjut usia. Meski tak ada yang mengetahui secara pasti mengapa hampir seluruhnya perempuan tua, mereka selalu bersemangat menjajakan endog abang kepada pengunjung sekaten.

Mbah Kromo salah satu pedagang endog abang. Ia telah berdagang endog abang sejak belasan tahun lalu, dan setiap tahun saat sekaten selalu berdagang. Padahal, usia Mbah Kromo sudah memasuki usia 70-an.

Endog yang dijajakan Mbah Kromo pun tak begitu mahal. "Cuma 3 ribu satunya," katanya kepada wartawan saat ditemui di tengah keramaian sekaten Yogyakarta, Alun-Alun Utara, Kota Yogyakarta, Sabtu (10/12).

Mbah Kromo merupakan salah satu di antara pedagang endog abang lainnya. Hampir seluruhnya pedagangnya seperti Mbah Kromo. (Fre)

BACA JUGA:

  1. Sego Gurih, Kuliner Khas Sekaten Yogyakarta
  2. Gamelan Sekaten, Refleksi Kehidupan Manusia
  3. Gamelan Sekaten Dibunyikan Dua Kali dalam Sehari
  4. Keluarnya Dua Gamelan Tandai Dimulainya Sekaten
  5. Baru Gelar Dagangan, Pedagang Sekaten Sudah Was-Was

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan