Apple Bakal Bicarakan Banyak Hal Seputar AI di WWDC 2024
Minggu, 09 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Apple akan menggelar acara tahunannya, WWDC 2024 pada Senin (10/6). Dalam kesempatan tersebut Apple diperkirakan bakal membeberkan semua rumor tentang produk-produk mereka selanjutnya.
Namun, besar kemungkinan Apple akan membicarakan banyak hal seputar teknologi AI (artificial Intellegence) di WWDC 2024, mengingat mereka juga bakal mengumumkan kemitraan dengan OpenAI pada kesempatan tersebut.
Lebih lengkapnya, Apple akan mempresentasikan kehadiran AI generatif dalam sistem operasi selulernya. Apple sepertinya memang percaya dorongan besar terhadap AI dapat memacu pertumbuhan penjualan dan layanan iPhone di tahun-tahun mendatang.
Apple juga menghadapi pengawasan peraturan di Washington dan minggu ini disahkan oleh pembuat chip Nvidia sebagai perusahaan publik terbesar kedua di AS.
Baca juga:
“Kami melihat AI generatif sebagai peluang utama di seluruh produk kami dan percaya bahwa kami memiliki keunggulan yang membedakan kami di sana,” kata CEO Apple Tim Cook pada laporan pendapatan terbaru perusahaan awal Mei ini, dikutip dari CNN, Minggu (9/6).
Menurut analis Wedbush Dan Ives, perusahaan yang menerapkan AI pada perangkatnya dapat bersaing untuk jangka waktu lama di pasar gawai.
Jika benar Apple akan menerapkan teknologi AI pada iPhone, kemungkinan besar itu akan hadir pada fitur siri. Integrasi dengan model ChatGPT-4o terbaru OpenAI dapat membawa Siri eksis untuk bertahun-tahun ke depan dengan mengubah fitur tersebut menjadi chatbot iPhone.
Hal ini memungkinkan Siri melakukan tugas tertentu seperti mengingat gambar yang diambil bertahun-tahun lalu di perangkat atau menjawab pertanyaan mendetail tentang cuaca, berita, atau hal-hal sepele. Seiring waktu, ia dapat mempelajari preferensi dan bahkan kepribadian pengguna, dan memberikan respons yang sesuai.
Baca juga:
“AI generatif akan memungkinkan iPhone generasi berikutnya memiliki indra keenam, memberdayakan kita untuk memindai dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita,” kata Thomas Husson, analis di firma riset pasar Forrester. (ikh)