5 Kiat Mengatasi Persoalan LDR
Minggu, 21 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Dekat dengan pasangan tentu selalu diinginkan. Bukan malah berjauhan. Namun itu tak terelakkan ketika harus menjalin hubungan jarak jauh alias Long Distance Relationship (LDR).
Menjalani hubungan jarak jauh bukanlah hal yang diinginkan orang yang terlibat dalam hubungan. Sebab hal tersebut sangat sulit dijalani dan sangat berisiko untuk jangka panjang hingga bisa membuat hubungan kandas.
Dilansir dari laman psycholog.com, supaya hubungan yang sudah dijalani tetap langgeng kendati harus LDR, setidaknya bisa melakukan 5 cara ini:
1. Pentingnya Komunikasi
Kunci menjalani hubungan itu adalah komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, pasangan tidak akan merasa kehilangan sosok pasangannya.
Kendati sudah di era teknologi, panggilan video dan SMS telah membuat jarak dalam hubungan menjadi lebih mudah dikendalikan, tapi bukan berarti dengan teknologi semuanya berjalan mulus. Adanya perbedaan waktu yang signifikan berbeda, jadi faktor yang menghalangi untuk terciptakan komunikasi yang layak, bisa menimbulkan berkurangnya intimasi dalam komunikasi.
Baca juga:
Trik untuk menghindari kesenjangan komunikasi antara pasangan adalah dengan memperbaiki kualitas, apa yang hilang dalam kuantitas.
Pasangan yang berada dalam jarak dekat memiliki banyak waktu untuk berbicara satu sama lain dan mendiskusikan nuansa sehari-hari. Ketika ada jarak, setiap kesempatan berkomunikasi menjadi istimewa.
Masing-masing pasangan harus berupaya menjadikan percakapan lebih pribadi, mendiskusikan detail kehidupan dengan bermakna sehingga dapat menyampaikan secara ekspresif tentang emosional yang mereka alami selama kondisi jauh.
2. Menjaga Keseimbangan Pekerjaan dan Hubungan
Dalam menjaga komunikasi yang efektif, mungkin ada beberapa kendala yang dihadapi pasangan. Jadwal tidur, waktu kerja dan sekolah yang berbeda, serta tinggal di zona waktu yang berbeda dapat menghadirkan tantangan nyata bagi mereka yang menjalani hubungan jarak jauh.
Dengan adanya rutinitas masing-masing, pasangan kesulitan meluangkan waktu berkualitas untuk satu sama lain. Sangat sulit untuk berkoordinasi satu sama lain dan menyepakati waktu yang cocok untuk keduanya.
Kebanyakan pasangan berkomunikasi pada saat yang nyaman bagi masing-masing individu, dan sebagian besar pasangan jarak jauh gagal menentukan durasi tertentu. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan rasa benci dan mudah tersinggung seiring berjalannya waktu.
Untuk menghindari semua keadaan stres ini, kedua pasangan harus mendiskusikan jadwal bersama. Mereka harus melakukan introspeksi dan menentukan waktu di mana mereka dapat mencurahkan perhatiannya tanpa terputus kepada pasangannya, dan melakukan diskusi yang bermakna.
Baca juga:
Suka Menyendiri dan Tidak Tertarik Hubungan Sosial, Mungkin Skizoid
3. Berbagi Tanggung Jawab dan Mengelola Tekanan
Bagi pasangan yang menikah hal ini sangat perlu dibicarakan. Pekerjaan yang selalu dibagi dua kemungkinan akan dikerjakan sendirian oleh pasangan. Tentu hal ini bukan perkara mudah, pasalnya beban tugas yang dikerjakan jadi makin berat.
Membagi tugas seperti mengurus rumah tangga, mengatur keuangan, menangani pekerjaan, atau mengasuh anak bisa menjadi tantangan besar bagi pasangan. Jika seseorang akhirnya mengambil tanggung jawab lebih, maka dapat menimbulkan kondisi emosional dan fisik. Hal ini memberikan ketegangan pada hubungan dan juga menimbulkan perasaan dendam.
Buka diskusi bagaimana pembagian pekerjaan, apalagi kondisinya misalnya sudah punya anak, sama-sama bekerja dan berhubungan jauh. Jika diskusi sudah dibuka, sampaikan semua keluhan dan harapannya seperti apa.
Jangan sampai di kemudian hari, salah satu pasangan merasa jadi yang paling bertanggung jawab dalam melakukan pembagian pekerjaan atau tanggungjawab. Kontribusi yang setara dan adil dari kedua pasangan sangat penting jika aset keuangan dan keluarga terlibat.
4. Mengatasi Kecemburuan dan Membangun Kepercayaan
Kecemburuan adalah perasaan yang muncul karena faktor kekhawatiran. Ini salah satu masalah besar ketika pasangan memutuskan untuk menjalin hubungan jauh.
Seseorang yang menghadapi hubungan jarak jauh ini kehilangan kesadaran akan rutinitas harian pasangannya. Beberapa orang mungkin khawatir jika mereka tidak terlihat, mereka akan kehilangan ingatan.
Ketakutan akan perselingkuhan juga lebih tinggi pada pasangan jarak jauh dibandingkan pasangan yang secara geografis dekat. Tidak mengetahui di mana pasangan berada dan bersama siapa mereka menikmatinya waktunya, inilah merupakan penyebab utama meningkatnya kecemasan dan rasa tidak aman.
Baca juga:
Cara mengatasi perasaan ragu dan kecemburuan yang meningkat adalah kepercayaan. Bukan sekadar saling percaya, tapi juga meluangkan waktu dan tenaga untuk membangun kepercayaan. Upaya membangun, memelihara, dan memperkuat kepercayaan merupakan upaya dua arah. Kepercayaan dibangun dengan transparansi.
5. Memiliki Rencana Masa Depan yang Serupa dengan Pasangan
Masalah besar bisa muncul dalam hubungan jarak jauh ketika masa depan hubungan tidak direncanakan dan tidak jelas. Memilih menjalin hubungan jarak jauh ada konsekuensinya sendiri, sehingga butuh komitmen, cinta, dan dedikasi yang sangat besar terhadap pasangan.
Jika hubungan sudah jelas memiliki rencana masa depan tampak hubungan jarak jauh sekalipun bukan menjadi persoalan yang harus ditanyakan ke depannya seperti apa, sebab antar pasangan tahu setelah hubungan jarak jauh ini langkah hubungan tersebut akan dibawa seperti apa.
Dengan mengetahui rencana masa depan bersama, pasangan yang ada di dalam hubungan tersebut jadi tahu apa yang harus dilakukan, ini tentunya akan membuat kerja sama sebagai tim mudah dalam membangun dan memelihara hubungan rencana jangka panjang. Namun, pasangan harus terus memperbarui rencana pasangannya secara berkala. (Tka)