2015 Menjadi Tahun Suram Bagi Motor Bebek
Jumat, 27 Februari 2015 -
MerahPutih Nasional - Asiosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) pernah menargetkan pernah menargetkan penjualan sebanyak delapan juta unit unuk sepeda motor bebek pada awal tahun 2014, namun nyatanya hanya terjual sekitar 7,5 unit pada penutupan tahun 2014. maka AISI dapat memastikan 2015 juga akan menjadi tahun yang suram untuk penjualan sepeda motor bebek. (Baca: Prospek Sepeda Motor Sport 250cc Keatas)
Berbagai parameter menjadi faktor lesunya penjualan sepeda motor bebek, di antaranya kenaikan harga BBM, naiknya suku cadang buka Bank Indonesia (dari 7,5 persen jadi 7,75 persen), dan lainnya. Kenaikan harga komodtif dan pajak progresif juga menjadi faktornya. Belum lagi sekarang kendaraan roda dua sudah dilarang melalui jalur arteri Jakarta, tentu akna semakin mempengaruhi angka penjualan.
Seperti yang kita ketahui, kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu direspon negatif oleh pasar. Hal ini memicu inflasi, sehingga terjadi penundaan pembelian sepeda motor. Melemahnya kurs rupiah terhadap dollar juga mempengaruhi, karena harga jual bisa melambung. (Baca: Skutik Entry Level Paling Diminati)
Namun secara makro, masih ada optimisme pasar terkait penjualan sepeda motor bebek di tahun 2015. Penjualan skutik memang akan terus bergairah, sementara penjualan sepeda motor sport akan tumbuh di bawah 20 persen. Ekspor juga akan meningkat seiring makin meningkatnya pertumbuhan pabrik dan destinasi negara ekspor. AISI juga menargetkan pejualan sepeda motor bebek sebanyak 7,8 juta hingga 7,9 juta unit pada tahun ini.