YouTube Ogah Bayar Konten Anak-Anak yang tak Berkualitas


YouTube akan mendemonetisasi konten yang tidak berkualitas untuk anak-anak (Foto: pixabay/tymonozymblewski)
GOOGLE mengumumkan sebuah kebijakan serta pedoman baru bagi para kreator konten di Youtube. Pedoman ini ditujukan agar bisa membuat konten video berkualitas, khususnya konten untuk anak-anak.
Kabarnya, mulai bulan depan, Youtube akan mendemonetisasi atau tidak membayar saluran yang menargetkan penonton anak-anak apabila tak mengikuti kebijakan baru tersebut.
Baca Juga:
Demonetisasi adalah proses ketika Youtube akan memblokir video kreator yang bisa menghasilkan uang lewat iklan atau adSense. Oleh karena itu, meski sebuah video telah ditonton ribuan atau bahkan jutaan kali, kreator konten tak akan mendapat bayaran dari video tersebut.

Kemudian, seperti yang dilansir dari laman Engadget, pihak YouTube juga memperingatkan para kreator konten, agar tidak membuat konten video dengan kualitas rendah. Seperti halnya konten yang hanya berfokus mempromosikan produk yang menunjukkan konsumtif berlebihan, dan mendorong perilaku yang buruk seperti penindasan, ketidakjujuran dan sebagainya.
Tak hanya itu, YouTube pun mengatakan, bagi para kreator yang melanggar kebijakan baru tersebut, maka akan dihapus dari program mitra YouTube.
Baca Juga:
Langkah tegas yang diambil Youtube tersebut merupakan upaya Google untuk menjadikan layanan streaming video Youtube serta Youtube Kids menjadi lebih tepat untuk anak-anak dan keluarga.

Sebelumnya, pada awal 2021, YouTube telah mengumumkan ketersediaan kontrol bagi para orangtua yang diperluas untuk anak-anak hingga remaja. Belum lama ini, Youtube telah menerapkan sejumlah langkah kemanan baru untuk melindungi anak-anak di sejumlah platform mereka.
Tujuan utama Google dengan semua kebijakan itu ialah untuk menumbuhkan lingkungan yang aman, serta memperkaya keluarga seraya memberi penghargaan kepada kreator konten terpercaya, yang membuat konten anak-anak dan keluarga berkualitas tinggi.
Selain itu, Youtube juga sebelumnya mengumumkan soal langkah penanganan untuk memberantas video hoaks yang membuahkan hasil. Jumlah video hoaks di Youtube turun drastis.
Seperti Engadget, temuan tersebut berasal dari sebuah laporan tim peneliti Pusat Media Sosial dan Politik di Universitas New York. Jumlah video hoaks alias berita bohong yang dibagikan di Twitter dari Youtube turun menjadi di bawah 20 persen. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu
