Unsur Satire dalam ‘Squid Game’ Mendorong Popularitas Global


Unsur Satire bawa Squid Game ke popularitas global. (Foto: netflixkr)
Hwang Dong-hyuk, penulis sekaligus sutradara serial hit Netflix Squid Game, mengatakan unsur satire dan kesederhanaan cerita mendorong popularitas global serial tersebut, dan hal ini tidak pernah terduga olehnya.
"Ini hanya kebetulan. Sungguh luar biasa bahwa semua kegilaan ini terjadi dalam waktu seminggu," kata Hwang Dong-hyuk dalam sebuah wawancara media, dikutip dari laman Yonhap.
Sebagai pencipta serial tersebut, ini menjadi momen paling bahagia baginya. Karya yang dibuatnya telah menarik hati dan perhatian orang-orang di seluruh dunia. Hal ini mungkin pengalaman sekali seumur hidup untuknya.
Baca juga:

Menurutnya, 'kesederhanaan' dari permainan dalam serial Squid Game mendorong orang di seluruh dunia merenung. Berbagai karakter dan alur cerita dalam serial ini menyindir masyarakat yang sangat kompetitif.
"Saya juga berpikir orang-orang tertarik dengan ironi bahwa orang dewasa yang putus asa mempertaruhkan hidup mereka untuk memenangkan permainan anak-anak. Permainannya sederhana dan mudah, sehingga pemirsa dapat lebih fokus pada setiap karakter daripada aturan permainan yang rumit," ujar Hwang Dong-hyuk.
Serial Squid Game terdiri dari sembilan episode. Mengisahkan permainan bertahan hidup dan mati di antara orang-orang yang putus asa. Tayangan ini menghasilkan respon besar dari penonton di dalam maupun luar Korea.
Serial ini juga menjadi serial TV Korea pertama yang menduduki puncak chart untuk serial Netflix yang paling banyak ditonton di Amerika Serikat, seperti yang dilaporkan oleh perusahaan analitik streaming FlixPatrol.
Baca juga:
'Squid Game' Dikritik Plagiat Film Jepang 'As The Gods Will'
Hwang Dong-hyuk mengatakan Squid Game pertama kali digagas pada tahun 2008, ketika ia berjuang dengan kesulitan ekonomi.
Saat itu ia melihat banyak film genre survival, novel, dan kartun seperti The Hunger Games dan Battle Royale. Hwang Dong-hyuk bertanya-tanya, seperti apa jadinya jika ia berpartisipasi dalam permainan hidup dan mati itu atau menjadi host-nya.

"Saya pikir Squid Game berbagi kerangka kerja dan beberapa alat stereotip dramatis dengan pertunjukan (film atau serial) bergenre survival sebelumnya. Tetapi, konten dan narasinya berbeda dari mereka,” ujar Hwang Dong-hyuk.
Rancangan skenario dari Squid Game pertama kali ditulis untuk sebuah film fitur sekitar satu dekade lalu. Tapi, ide itu ditolak oleh investor lokal dan studio produksi, dengan alasan kekerasan dan sensasionalisme.
Namun beruntungnya pada 2019, ia bertemu Netflix yang telah meningkatkan investasi dalam konten Korea Selatan, dalam upaya untuk memperluas jumlah pelanggannya di seluruh Asia. Sehingga, seiring berjalannya waktu, ia memutuskan untuk membuat seri asli berisi sembilan episode itu. (Cil)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Dari Gunung Bersalju ke Benteng Angker, Kisah Film Horor Mendatang Netflix ‘The Boy in the Iron Box’

Drama Disney+ ‘Delusion’ Kena Denda Rp 11,7 Juta karena Buang Sampah Sembarangan di Jeju

Agensi Park Hyung-sik Bantah Terima Bayaran Rp 4,7 M per Episode Serial ‘Twelve’

Dibintangi Nama Besar, Drakor ‘Twelve’ Malah Berakhir ‘Gatot’

Karate Kid: Legends Tayang di Netflix 27 September, Jackie Chan dan Ralph Macchio Latih Generasi Baru

Cha Tae Hyun hingga Mimi OH MY GIRL Dipertemukan dalam K-Drama Emosional 'Private Taxi'

eon Yeo Been Jadi Bodyguard yang Terjebak Konspirasi di Ms. Incognito

K-Drama 'Typhoon Family': Kim Min Ha Perankan Akuntan Cerdas di Tengah Krisis 1997

Bintang ‘Adolescence’ Owen Cooper Cetak Sejarah di Emmy Awards 2025, Aktor Termuda Terima Piala

'Wednesday' Dipastikan Berlanjut ke Season 3, Bakal Kulik Rahasia Terbesar Nevermore dan Keluarga Addams
