Tencent Gagal Merger Dua Platform Streaming, Ini Penyebabnya


Tencent berencana gabungkan dua platform streaming Huya dan DouYu. (Foto: Unsplash/Average Person)
PERUSAHAAN Induk Teknologi dari Tiongkok, Tencent, berencana menggabungkan dua platform streaming bernama Huya dan DouYu. Namun, langkah itu dibatalkan setelah keputusan final Regulator Pasar Tiongkok, yaitu anti monopoli (antitrust).
Reuters mengabarkan Regulator Pasar Tiongkok memblokir perencanaan Tencent Holding Limited untuk merger-kan Huya dan DouYu, platform streaming permainan video yang sama-sama beroperasi di Tiongkok.
Baca juga:
Tencent mengumumkan rencana penggabungan Huya dan DouYu di tahun lalu. Perencanaan itu dilakukan untuk merampingkan saham perusahaan, yang diperkirakan oleh data MobTech mampu mendominasi pasar sekitar 80 persen senilai lebih dari USD 3 miliar.
Tencent secara rinci adalah perusahaan yang memegang saham Huya sebesar 36,9 persen dan memiliki sepertiga kepemilikan saham dari DouYu. Gabungan kedua perusahaan yang terdaftar juga di Amerika Serikat, bernilai USD 5,3 miliar menurut sistem pasar. Oleh karena itu, tak heran bila Tencent ingin menggabungkan kedua perusahaan platform menjadi satu perusahaan utuh.

State Administration of Market Regulation (SAMR) mengatakan bahwa penggabungan Huya dan DouYo di Industri streaming permainan video memperkuat dominasi Tencent di pasar, terutama wilayah Tiongkok. Tencent sudah memiliki 40 persen pasar di bidang pengoperasian game daring.
“Kami akan menjalankan keputusan, memenuhi semua persyaratan peraturan, dan beroperasi sesuai hukum dan peraturan yang berlaku, serta memenuhi tanggung jawab kami,” ungkap perwakilan Tencent setelah keputusan pemblokiran dari Regulator Pasar Tiongkok.
Baca juga:
Pemblokiran terkait kesepakatan ketiga perusahaan itu disebabkan tekanan besar dari pemerintah Tiongkok. Pemerintah Tiongkok mengambil tindakan tegas karena berkaitan dengan monopoli teknologi, terutama dari perusahaan Tencent Holding Limited.

Pihak DouYu menyampaikan tanggapannya dengan menghormati keputusan akhir dan bekerja secara aktif sesuai hukum dan peraturan yang berlaku di Tiongkok. Sementara itu, pihak Huya belum memberikan tanggapan untuk masalah ini.
Anggota Komite Anti-Trust bagian Dewan Negara, Zhang Chenying, berpendapat bahwa pencegahan kepada Tencent untuk menggabungkan dua platform sebagai bentuk persaingan yang adil.
“Jika Huya dan DouYu merger, kontrol kepada DouYu menjadi haknya Tencent secara penuh. Kami mempertimbangkan faktor pendapatan, pengguna aktif, sumber daya streaming dan indeks utama lainnya. Kami perkirakan bahwa merger dapat membatasi persaingan yang adil,” ungkap Zhang kepada Reuters melalui memo yang diterbitkan SAMR. (bed)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu
