Suharto Didemo Mahasiswa di Jerman Titik Asal Jatuhnya Orba


Tahun 1998 masa berakhirnya Orde Baru, Soeharto dituntut turun dari Jabatannya sebagai Presiden RI. (Foto: BBC)
PAMERAN dagang Hannover Fair digelar dan Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang jadi mitra dagang Jerman. Melansir dari buku Pak Harto: The Untold Stories yang ditulis oleh Mahpudi, pada 5 April 1995 Suharto berkunjung ke Museum Zwinger di kota Dresden, Jerman. Peristiwa itu merupakan tiga tahun sebelum Suharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.
Beberapa bulan sebelum kedatangan Suharto, aktivis HAM di Jerman sudah gelisah, mereka merencanakan aksi protes terhadap Suharto yang dianggap punya catatan kelam dalam perkara hak asasi manusia.
Baca Juga:
Ogoh-Ogoh Mulai Diarak Sejak Nyepi Jadi Hari Libur Nasional 39 Tahun Lalu

Amnesty Internasional yang bermarkas di London juga hendak ambil bagian. Menurut tulisan di Forum Keadilan (11 Mei 1995), para aktivis hendak menjadikan Hannover Fair sebagai ajang mempermalukan Soeharto. Saat itu, Soeharto bukan satu-satunya sasaran kritik. Kanselir Jerman, Helmut Kohl, juga dikritìk karena dianggap kurang peka atas pelanggaran HAM yang dilakukan calon tamunya.
Waktu Soeharto ke Dusseldorf, para demonstran terus membuntuti. Namun ketika ia dan rombongannya mengunjungi Museum Zwinger di Dresden, yang di dalamnya terdapat lukisan Raden Saleh, keadaan makin panas. Jalur yang dilewati Suharto adalah jalur para demonstran yang penampilannya lebih mirip turis hingga tak terlihat sebagai sumber bahaya. Kala itu, ajudan Suharto adalah Kolonel Sjafrie Sjamsoeddin.
“Saat itu pengawal resmi Pak Harto hanya tiga orang," kata Sjafrie dikutip dari buku Pak Harto: The Untold Stories. Selain Sjafrie, Letnan Kolonel I Gusti Suweden juga ikut mengawal. Mereka berbagi tugas untuk menjaga kepala negara dan istrinya. Karier mereka dipertaruhkan.
“Para demonstran tidak hanya mengacung-acungkan poster, tapi ada yang melempar-lempar telur, melempar kertas, dan lainnya," cerita Sjafrie.
Luciano ‘Romano’ Valentim Conceixao ikut dalam aksi protes. Ia refleks menimpukkan koran ke kepala Suharto yang tengah dilindungi Sjafrie Sjamsoeddin. Serangan terhadap Suharto juga terjadi di tempatnya menginap. Bendera Merah Putih yang dikibarkan di depan Hotel Kempinski, Dresden, diturunkan setengah tiang. Atas kejadian itu, Soeharto kesal. Dengan cepat gangguan yang dialaminya itu sampai ke petinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Baca Juga:

Kepala Staf Umum ABRI, Letnan Jenderal Soeyono (menantu Menteri Urusan Peranan Wanita, Mien Sugandhi) tak tinggal diam. Dia menyebut Sri Bintang Pamungkas, Goenawan Mohamad, dan Yeni Rosa Damayanti sebagai biang kerok peristiwa yang disebut sebagai Insiden Dresden.
Sri Bintang Pamungkas adalah orang yang nekat mendirikan partai di luar kemauan daripada Soeharto, yakni Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI). Sementara Goenawan Mohamad merupakan bekas pimpinan majalah Tempo yang diberedel pada tahun 1994 karena mengangkat kisah pembelian kapal perang bekas Jerman Timur. Yeni Rosa Damayanti adalah mahasiswa yang dituduh menghina Suharto.
Konon terdapat laporan yang menyatakan bahwa Sri Bintang Pamungkas tiba di Jerman pada 29 Maret 1995. Namun ia mengaku bahwa hari-harinya di Jerman diisi dengan ceramah-ceramah di beberapa kampus. Menurut Sri Bintang, mereka yang anti-Suharto dan merencanakan aksi demonstrasi di Dresden adalah anggota masyarakat dan para aktivis yang pernah beroposisi serta melawan rezim otoriter Partai Komunis Jerman Timur.
Setelah Suharto pulang dari Dresden, komandan Paspampres diganti. Tongkat komando berpindah dari Brigadir Jenderal Jasril Jacub kepada Mayor Jenderal Sugiono. Pada tahun 1995 pula tugas Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Komandan Grup A (grup pengawal presiden) di Paspampres berakhir. Ia digeser menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana di Bogor. (DGS)
Baca Juga:
Tragedi Gas Beracun Dieng, Inspirasi Lagu Wajib Bencana Warga +62
Bagikan
Berita Terkait
LinkedIn Merilis Fitur Stories, Mirip Instagram dan Snapchat

Disambut Videografer Profesional, Fujifilm Rilis Kamera Terbaru Tiga Tahun Lalu

Tiga Tahun Lalu Instagram Punya Stiker di Komentar Stories

Ketika 'Among Us' Turun Harga

Layanan Penerbangan Singapura ke Indonesia Dibatalkan Hingga Mei 2020

Netflix Tambah Fitur Download

Jakarta Indonesia Pet Show 2019, Surganya Pecinta Hewan

Di Tahun 2019 Vans Rilis Berle Pro

Mengenang Restoran Rindu Alam Puncak

Paduan Budaya Tionghoa dan Betawi dalam Festival Pecinan 2019
