Subduksi Cotabato Picu Gempa M 6,2 di Laut Tahuna Sulawesi Utara


Ilustrasi gempa Bumi. Foto: Ist
MerahPutih.com - Gempa tektonik dengan magnitudo 6,2 yang melanda Mindanao, Filipina, sekitar 177 km barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (16/12) pukul 06.21 WIB, terjadi akibat aktivitas subduksi Cotabato.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, dalam pernyataan resmi, Rabu (16/12).
Baca Juga:
Megathrust Mentawai Patah, Ahli Prediksi Gempa dan Tsunami 10 Meter di Sumbar
Rahmat menjelaskan episenter gempa itu berada di laut pada kedalaman 28 km di koordinat 5,22 Lintang Utara dan 125,47 Bujur Timur, sekitar 178 km arah utara Kota Tahuna. Sebelumnya BMKG mencatat episenter gempa berada di 5,21 Lintang Utara dan 125,43 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Menurut pemodelan BMKG, gempa yang berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa dangkal tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Getaran gempa tersebut menurut BMKG dirasakan di Tahuna pada skala II-III MMI. Pada skala II MMI getaran dirasakan beberapa orang dan menyebabkan benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seakan ada truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang timbul akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemantauan BMKG dikutip Antara hingga pukul 06.50 WIB belum ada aktivitas gempa susulan.
Kepala BMKG mengingatkan warga di daerah yang berdekatan dengan pusat gempa untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak mengalami kerusakan yang membahayakan keselamatan. (*)
Baca Juga
BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Tsunami dan Gempa Megathrust di Selatan Bali
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Lepas Pantai Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan Khusus untuk Alaska

Bibit Siklon 90W dan 94W Picu Cuaca Buruk, Ini Peringatan BMKG untuk Masyarakat Pesisir dan Nelayan di Seluruh Indonesia

Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia

BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Kamis (18/9) Sore, DKI Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Prakiraan Cuaca Jakarta, 17 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan pada Malam Hari
