SMS Ucapan Selamat Natal Pertama di Dunia Terjual Rp1,7 miliar


SMS ucapan natal pertama kali dikirim oleh Neil Papworth. (Foto: Vodafone)
HARI raya atau hari istimewa lainnya selalu diungkapkan melalui berbagai media saat ini, terutama pada media sosial. Namun di awla tahun 90-an, cara cepat memberikan selamat kala itu adalah dengan SMS kependekan dari short message service.
Nah, SMS ucapan selamat natal pertama di dunia dilelang dalam bentuk Non-Fungible Token alias NFT. SMS ucapan itu terjual senilai USD 121 ribu atau sekitar Rp1,7 miliar. Pesan yang bertuliskan “Merry Christmas” pertama kali dikirim pada Desember 1992.
Baca Juga:

Dilansir dari laman USSFeed (26/12), SMS itu dilelang di Augettes, Paris, Prancis. SMS ucapan natal tersebut dikirim oleh Neil Papworth, seorang insinyur yang bekerja di perusahaan telekomunikasi, Vodafone. Dia mengirimkan pesan itu ke manajernya di Inggris, Richard Jarvis, lewat jaringan Vodafone.
Jarvis kemudian menerima pesan itu lewat telepon Orbitel pada 3 Desember 1992. “Saat itu Papworth sedang berada di acara akhir tahun, jadi dia mengirimkan pesan ke Jarvis,” kata Maximilien Aguttes dari rumah lelang Augettes.
Sayangnya sebagai NFT, pesan SMS itu dianggap tidak berwujud sehingga bertentangan dengan hukum yang berlaku di Prancis. Karena itu rumah lelang Augettes mencoba mencari solusi agar SMS ucapan natal tersebut dapat terjual sebagaimana mestinya.
Akhirnya mereka membingkai gambar dari pesan tersebut dan menyematkan kode serta protokol komunikasi asli SMS itu dari Vodafone. Video animasi kode protokol dari SMS itu bisa dilihat di situs resmi rumah lelang Augettes.
Baca Juga:

Belakangan ini, NFT memang tengah digandrungi untuk menjual berbagai aset digital, mulai dari tweet, lagu, lukisan, meme, dan lainnya. Non-Fungible Token atau NFT diartikan sebagai token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik.
Dengan memiliki aset NFT, pemilik seperti memiliki karya seni atau barang antik. Dengan NFT, pembeli bisa mendapatkan karya "asli" meskipun salinannya sudah banyak beredar di dunia maya. Sebenarnya NFT ini mirip dengan aset digital lainnya, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
Perbedaan mendasarnya ialah NFT bisa dimiliki namun tidak bisa dipertukarkan. Sejumlah orang-orang terkenal dunia juga menjual karya seni atau "konten" miliknya sebagai Non-Fungible Token. (Rey)
Baca Juga:
Lelang Sepatu-sepatu Memorabilia Olimpiade Bisa Capai Belasan Miliar
Bagikan
Berita Terkait
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
