Singapura Buat Aplikasi Pelacak Sebaran COVID-19


Singapura buat aplikasi untuk mencegah penyebaran virus corona (Foto: Pexels/Miguel A)
VIRUS corona tipe baru atau COVID-19 memang menjadi musuh di banyak negara. Hal itu karena virus yang berasal dari Tiongkok ini telah memakan korban meninggal hingga lebih dari 11 ribu jiwa dengan total kasus sebanyak 2 ratus ribu lebih di ratusan negara.
Salah satu negara di Asia Tenggara yang terpapar virus corona adalah Singapura. Negara tetangga Indonesia ini memiliki kasus infeksi COVID-19 sebanyak 385 dengan dua orang meninggal dan 131 sembuh.
Baca juga:
Cara Selebritis Dunia Menghibur Penggemar di Tengah Wabah Corona

Hebatnya, negara berjuluk Negeri Singa itu sigap dalam menangani masalah ini. Salah satunya yakni meluncurkan aplikasi bernama TraceTogether yang dikembangkan oleh Dinas Teknologi Pemerintah (GovTech) dan kementerian kesehatan Singapura.
Dilansir dari Antaranews.com, Sabtu (21/3), TraceTogether merupakan aplikasi yang memungkinkan pemerintah mengdentifikasi mereka yang kontak dengan orang positif COVID-19. Aplikasi tersebut memanfaatkan pertukaran sinyal Bluetooth dari jarak dekat.
Baca juga:
Nantinya pengguna lain yang berdara di jarak sekitar 2 meter akan terdeteksi. Data pelacakan akan disimpan di lokal ponsel dan dilindungi enkripsi. Aplikasi ini juga tak meminta informasi lainnya, termasuk lokasi pengguna.
"Sistem melindungi privasi pengguna dari pengguna lainnya," ucap menteri senior bidang komunikasi Singapura Janil Puthucheary.
Pemerintah memang tak mewajibkan warganya untuk mengunduh aplikasi, namun mereka merekomendasikannya. Setelah pandemi virus corona mereda, aplikasi ini akan dihentikan dan dihapus.
Singapura memang sangat ketat dalam menerapkan aturan untuk melawan virus corona. Bulan lalu, negara ini menghukum pasangan Tiongkok yang memberikan informasi palsu terkait riwayat kepergian mereka. (Yni)
Baca juga:
Thailand Wajibkan Penumpang dari 15 Negara Ini Bawa Sertifikat Bebas Corona
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
