Sebaran Corona di Indonesia Meluas Dipicu Penularan Orang Tanpa Gejala

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 15 Mei 2020
Sebaran Corona di Indonesia Meluas Dipicu Penularan Orang Tanpa Gejala

Pasien COVID-19 melakukan peregangan tubuh di ruang ICU Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Willy Kurniawan/wsj.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah menyebut, kasus positif virus corona di Indonesia masih mengalami peningkatan. Sebaran kasus corona di kabupaten/kota pun semakin luas.

"Kalau kita lihat sebaran kabupaten/kota yang terdampak semakin, melebar, semakin luas," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Jumat (15/5).

Baca Juga:

Ter-update, 185 Warga DIY Positif Corona, Didominasi Warga Kabupaten Sleman

Yuri mengatakan, masih ada daerah yang menunjukkan tren penambahan kasus positif corona semakin tinggi. Namun, kata Yuri, kurva kasus corona di mayoritas daerah di Indonesia sudah hampir melandai.

?"Kalau kita perhatikan per kabupaten/kota, memang ada satu-dua kabupaten/kota yang masih menunjukkan tren dengan penambahan yang semakin tinggi, namun banyak yang kemudian tren penambahannya sudah tidak lagi eksponensial terlalu tinggi, tetapi hampir mendatar, hampir," kata Yuri.

Masyarakat diingatkan kembali tentang bahaya penularan virus korona yang begitu cepat. Banyaknya orang tanpa gejala (OTG) dengan gejala sangat minimal membuat kasus positif terus bertambah setiap hari.

“Ini mencerminkan bahwa kasus positif terkonfirmasi masih terus meningkat. Wilayah yang terdampak semakin melebar dan meluas. Per kabupaten kota masih ada satu tren yang semakin tinggi kasusnya. Tapi ada juga daerah yang hampir mendatar jumlahnya,” kata Yurianto.

“Tapi kami tak melihat itu. Sebab kontak kasus positif dari penularan orang tanpa gejala masih terjadi. Bagaimana kita harus berusaha cara mencegah ini,” tambahnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (15/5/2020). (ANTARA/Dewanto Samodro)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (15/5/2020). (ANTARA/Dewanto Samodro)

Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terakumulasi yakni 262.919 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) yakni 34.360 orang.

Yurianto juga menegaskan pentingnya untuk mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dia mengatakan, pemerintah tak pernah melonggarkan PSBB.

Pengecualian dimaksudkan untuk pekerja yang membutuhkan perjalanan penting.

“Misalnya suatu provinsi butuh tenaga sukarelawan baik medis maupun non medis. Kondisi-kondisi ini termasuk untuk orang-orang yang diberikan pengecualian perjalanan,” jelasnya.

Sedangkan jumlah pasien sembuh yakni bertambah 285 orang dalam sehari. Sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 3.803 orang. Angka kematian bertambah 33 orang sehingga totalnya menjadi 1.076 orang.

“Maka dari itu penting untuk mencuci tangan. Jangan memegang wajah kita sebelum tangan bersih. Sesuatu kebiasaan yang sulit ini memang hanya dibutuhkan kebiasaan pada era yang baru. Kita pasti bisa,” jelas Yurianto.

Baca Juga:

Update COVID-19 DKI Jumat (15/5): Positif 5.679 dan 1.286 Orang Sembuh

Berikut ini update kasus Corona di Indonesia per 15 Mei:

Positif: 16.496

Sembuh: 3.803

Meninggal: 1.076

ODP: 262.919

PDP: 34.360

Rincian kasus positif Corona yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia sebagai berikut:

1. Aceh: 17 kasus positif

2. Bali: 343 kasus positif

3. Banten: 622 kasus positif

4. Bangka Belitung: 29 kasus positif

5. Bengkulu: 53 kasus positif

6. DI Yogyakarta: 188 kasus positif

7. DKI Jakarta: 5.774 kasus positif

8. Jambi: 69 kasus positif

9. Jawa Barat: 1.596 kasus positif

10. Jawa Tengah: 1.109 kasus positif

11. Jawa Timur: 1.921 kasus positif

12. Kalimantan Barat: 129 Kasus positif

13. Kalimantan Timur: 251 Kasus positif

14. Kalimantan Tengah: 227 Kasus positif

15. Kalimantan Selatan: 363 Kasus positif

16. Kalimantan Utara: 141 Kasus positif

17. Kepulauan Riau: 115 Kasus positif

18. Nusa Tenggara Barat: 358 kasus positif

19. Sumatera Selatan: 458 kasus positif

20. Sumatera Barat: 393 kasus positif

21. Sulawesi Utara: 105 kasus positif

22. Sumatera Utara: 202 kasus positif

23. Sulawesi Tenggara: 183 kasus positif

24. Sulawesi Selatan: 871 kasus positif

25. Sulawesi Tengah: 112 kasus positif

26. Lampung: 66 kasus positif

27. Riau: 95 kasus positif

28. Maluku Utara: 85 kasus positif

29. Maluku: 62 kasus positif

30. Papua Barat: 88 kasus positif

31. Papua: 335 kasus positif

32. Sulawesi Barat: 74 kasus positif

33. Nusa Tenggara Timur: 19 kasus positif

34. Gorontalo: 22 kasus positif

Dalam Proses Verifikasi di Lapangan: 21 kasus. (Knu)

Baca Juga:

Pandemi COVID-19, Pemkot Solo Tiadakan Open House dan Salat Idul Fitri

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan