Sandiaga Ingatkan Startup Indonesia Waspada Setelah Penutupan Silicon Valley Bank
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan keterangan pers kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3/2023). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
MerahPutih.com - Penutupan Silicon Valley Bank (SVB) oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Amerika Serikat (AS) pada 10 Maret 2023, bisa saja berdampak terhadap Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyebutkan, startup atau perusahaan rintisan di Indonesia perlu tetap waspada dalam menjalankan bisnisnya di tengah kekhawatiran global terhadap industri startup akibat tutupnya SVB di AS.
"Kita perlu tetap waspada. Jangan bilang, 'Wah gak ada dampaknya'. Saya rasa kita lihat dulu, startup-startup kita kalau perlu boleh lakukan stress test," kata Sandi.
Baca Juga:
Indonesia Harus Hati Hati Atas Penutupan Silicon Valley Bank
SVB merupakan bank yang beroperasi di AS dan secara khusus berfokus pada nasabah serta pendanaan startup.
Pada pekan lalu tepatnya Jumat (10/3), masyarakat global dikejutkan dengan kabar SVB yang dinyatakan bangkrut akibat krisis modal.
Sandi mengatakan, dari kasus SVB tersebut meski tidak akan secara langsung berpengaruh, kewaspadaan perusahaan rintisan di Indonesia dalam menyiapkan strategi bisnis khususnya terkait permodalan harus tetap dikembangkan.
Salah satunya lewat penerapan stress test, dengan menyiapkan skema seandainya perusahaan startup tidak lagi mendapatkan permodalan dari investor.
"Jadi kita harus menyiapkan skenario A, B, C, D. Skenario terburuk sekalipun harus kita siapkan. Kita harus terbuka. Namun tentunya itu semua harus dilakukan dengan penuh kebijaksanaan," katanya, dikutip Antara.
Baca Juga:
Setelah Silicon Valley Bank Runtuh
Selain menyiapkan skema untuk internal perusahaan, Sandi mengatakan, perusahaan rintisan juga bisa ikut terlibat untuk pengembangan kompetensi dan jejaring mitra-mitra eksternalnya sehingga bisa mencegah terjadinya kasus seperti SVB.
Menurutnya, salah satu mitra yang dapat dimaksimalkan potensinya adalah para pelaku Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kini jumlahnya telah mencapai 64,5 juta secara nasional.
Dengan peningkatan kapasitas UMKM khususnya yang masuk ke ekosistem digital, besar kemungkinan industri startup yang bermitra dengan UMKM bisa memiliki daya tahan lebih kuat dari sisi bisnis.
"Kalau ekosistem UMKM-UMKM kita diperkuat bersama-sama dengan para pelaku industri lainnya, ini (UMKM) kekuatannya bahkan bisa lebih kuat dibanding perusahaan-perusahaan besar," ujar Sandi. (*)
Baca Juga:
Bank Tiongkok Ambil Alih Pendanaan Startup Setelah SVB Runtuh
Bagikan
Berita Terkait
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Startup AI DeepSeek Dituding Bantu Militer China dan Gunakan Perusahaan Cangkang Asia Tenggara
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen
Ridwan Kamil Bertemu Sandiaga Uno di Masa Tenang Pilkada Jakarta
Akhiri Tugas sebagai Menteri, Sandiaga Uno Berpeluang Jadi Sekjen UNWTO
Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu
Reza Arap Ikhlas bila Kemenparekraf enggak Jadi Reimburse
Indonesia Jadi Negara Paling Dinamis Buat Perkembangan Startup
Ancaman Megathrust, Sandiaga Uno Serukan Kewaspadaan Wisata Pesisir
Ancaman Gempa Megathrust, Sandiaga Uno: Tetap Berwisata dengan Kewaspadaan