Penyebab Banjir di Jakarta Versi Kepala BNPB


Warga melewati portal saat banjir yang menggenangi Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta karena pengambilan air tanah secara berlebihan.
"Pengambilan air tanah yang cukup banyak berimbas pada penurunan permukaan daratan di Jakarta sehingga menjadi salah satu penyebab banjir," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/2)
Baca Juga
Ia mengatakan jika dibandingkan 20 hingga 30 tahun lalu, daratan di ibu kota mengalami penurunan. Bahkan, pada waktu itu sebagian besar wilayah Jakarta masih berada di atas permukaan laut.
"Sekarang datanya sudah mengalami penurunan. Salah satunya karena pengambilan air tanah yang cukup banyak tadi," katanya dilansir Antara.

Daratan yang lebih rendah dibandingkan permukaan laut tadi menyebabkan air sulit untuk keluar dari tanah menuju laut. Persoalan tersebut diakuinya tidak bisa dikerjakan satu lembaga saja namun harus ada kesadaran kolektif.
Kondisi itu diperparah dengan masih banyak tempat yang aliran airnya tersumbat, drainase tidak lancar, hingga sungai-sungai dipenuhi sampah akibat perilaku buruk masyarakat.
"Berdasarkan data kira-kira tujuh bulan yang lalu sejumlah sungai-sungai di Jakarta dan Bekasi dipenuhi sampah," katanya.
Pola perilaku masyarakat berpengaruh besar terhadap kondisi sungai-sungai tercemar itu. Meskipun sudah banyak komunitas yang bergerak membersihkan, namun sampah tetap saja kembali dibuang ke sungai.
"Setelah dibersihkan ada yang kembali membuang ke sungai. Akibatnya sampah itu menutupi aliran sungai dan ketika musim hujan seperti sekarang menjadi pemicu banjir," ujar dia.
Untuk mengatasi itu, Doni menyarankan agar pihak-pihak terkait memberdayakan lebih banyak lagi mesin pompa sehingga air tersebut bisa dialirkan ke laut.
Baca Juga
Terkepung Banjir, Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta tak Bisa Dilalui Kendaraan
Selain itu, penanaman vegetasi atau tanaman tertentu di pinggir pantai Jakarta masih diperlukan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana karena dapat menyerap air.
"Ketika tidak ada tanaman sama sekali dan curah hujan tinggi maka langsung menerpa tanah dan akibatnya tidak ada resapan," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Jawab Pernyataan Komeng soal Jawa Barat Penyebab Banjir Jakarta, Pramono: Tak Sepenuhnya Akibat Daerah Penyangga

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
