Pengelola Tol Pejagan-Pemalang Bersiap Diri Sambut Arus Mudik Lebaran


Ilustrasi - Petugas memeriksa setiap kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Animo masyarakat yang bakal melakukan mudik Lebaran diprediksi bakal besar.
PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR) selaku pengelola ruas tol Pejagan-Pemalang memprediksi bakal terdapat 1,2 juta unit kendaraan yang melintasi ruas tol itu pada pada arus mudik Idul Fitri 1443 H/Lebaran 2022.
Baca Juga:
Sejumlah Lokasi Ganjil Genap dan One Way saat Arus Mudik hingga Balik
Direktur Utama PPTR Supriyono menjelaskan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan khusus dalam upaya meningkatkan kondisi badan jalan dan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan.
"Persiapan yang telah kami lakukan meliputi perbaikan main road khusus perkerasan aspal dan pekerjaan Scraping, Filling, dan Overlay (SFO). Kami targetkan selesai 15 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri," terang Supriyono, dalam siaran persnya, Jumat (15/4).
Adapun selama arus mudik dan arus balik berlangsung, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) milik PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha Waskita Karya itu juga menyiagakan tim sapu lubang. Nantinya mereka akan stand by untuk perbaikan jika ada kerusakan jalan, serta tim kebersihan jalur.
Kemudian juga disiagakan pos PAM terpadu, pos kesehatan dan layanan darurat bengkel resmi, serta pos penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) selama 1x24 jam.
Dan, juga telah disiapkan rambu pengaturan lalu lintas dan rambu informasi lokasi rest area untuk mengantisipasi jika perlu dilakukan contra flow atau one way pada jalan tol.
Selama arus mudik dan arus balik berlangsung, PPTR juga akan menyediakan lajur transaksi tambahan pada gerbang tol, serta menyiapkan mobile reader untuk mengantisipasi antrean kendaraan.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan mewaspadai dua titik utama di jalur darat dan penyeberangan Merak–Bakauheni selama periode mudik lebaran 2022.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalan dari Bekasi menuju Semarang dan penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi dua titik utama yang akan diantisipasi secara khusus.
Baca Juga:
Ada 23 Juta Mobil Pribadi dan 17 Juta Sepeda Motor Digunakan Mudik di Pulau Jawa
Berdasarkan prediksi sejumlah pihak, dua titik ini akan terjadi kepadatan pada saat arus mudik lebaran tahun 2022.
"Untuk mengantisipasi dua titik tersebut, Kemenhub berkoordinasi secara intensif dengan Korlantas Polri, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), terkait dengan penyiapan skenario pengaturan rekayasa lalu lintas," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (14/4).
Budi mengatakan sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik dan balik lebaran, karena berdasarkan survei yang dilakukan Balitbanghub sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat.
Baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain).
Budi mengungkapkan, telah memberikan diskresi kepada Korlantas Polri untuk menetapkan skenario rekayasa lalu lintas, seperti: system satu arah (one way), contra flow, ganjil genap, dan sebagainya, sesuai dengan kondisi kepadatan di lapangan.
“Pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan humanis dan persuasif, karena sesuai arahan Presiden kita tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik,” jelas Budi.
Ia menyatakan akan terus meningkatkan koordinasi dan sosialisasi kebijakan mudik tahun 2022, kepada unsur terkait. Termasuk Korlantas Polri dan Pemerintah Daerah, untuk memastikan ada kesamaan persepsi terkait syarat perjalanan, pengendalian lalu lintas, dan kebijakan lainnya.
“Nanti kami akan lakukan rakor di Jabar dan Jateng yang diprediksi akan terjadi pergerakan yang masif karena menjadi daerah tujuan utama para pemudik,” jelasnya. (Knu)
Baca Juga:
Waspada, 23 Pintu Tol Jadi Lokasi Rawan Kemacetan saat Mudik