Penemuan Teknologi OI Diperkirakan akan Kalahkan Kecerdasan AI


Sayangnya teknologi ini masih belum memiliki kemampuan otak manusia. (Foto: Unsplash/Adi)
TEKNOLOGI kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai difungsikan untuk pendidikan, diantaranya untuk mengajar generasi masa kini menulis esai dengan baik dan benar. Terlebih sejak kehadiran ChatGPT buatan OpenAI, teknologi ini makin jadi perbincangan hangat dan menarik perhatian karena bisa dikatakan bisa diterapkan di dunia pendidikan.
Chatbot ChatGPT buatan OpenAi misalnya, sudah bisa dipakai untuk menerima pertanyaan pengguna dan mencari jawaban dengan bahasa yang mudah dipahami manusia. Begitu juga dengan berbagai ponsel pintar masa kini, teknologi AI juga disematkan ke dalam fitur kamera untuk membuat hasil foto semakin bagus dan cantik.
Baca juga:

Teknologi AI diramalkan bakal terus dikembangkan dan digunakan dalam beberapa tahun ke depan oleh banyak kalangan. Namun nantinya, masa depan AI mungkin akan terancam, dan mungkin akan menjadi kuno pasca kehadiran teknologi baru bernama organoid intelligence (OI).
Menurut sebuah jurnal yang dirilis para ilmuwan Universitas Johns Hopkins AS di pusat data jurnal Frontiers of Science, OI disebut akan mengalahkan AI. Jurnal berjudul Organoid Intelligence: The New Frontier in Biocomputing and Intelligence-in-a-Dish menjelaskan, OI sederhananya merupakan teknologi AI yang dipadukan dengan kemampuan komputasi yang berasal dari otak manusia.
Secara teknis, OI akan ditopang dengan sel-sel otak manusia (brain organoids), yang diambil dari sampel. Kemudian diperbanyak untuk berbagai kepentingan penelitian.
“Sel-sel otak ini memungkinkan kami melakukan beragam riset tentang fungsi otak manusia. Sebab, para ilmuwan bisa memanipulasi sel-sel otak secara keseluruhan,” ucap Ilmuwan Universitas Johns Hopkins Thomas Hartung seperti dikutip dari OpenAi, Rabu (3/3).
Baca juga:
Interact 2021 Bahas Teknologi AI sebagai Solusi Semua Bisnis

OI yang mengandalkan sel-sel otak tersebut, nantinya akan bisa menciptakan sebuah komputer efisien yang dapat memproses atau bekerja dengan cara berpikir seperti manusia. Komputer seperti ini disebut sebagai biokomputer.
Komputer modern saat ini bisa menghitung banyak kalkulasi dan memproses angka lebih banyak dari manusia. Namun, sayangnya teknologi ini tidak memiliki kemampuan otak manusia, seperti kemampuan deduksi, kemampuan berpikir secara logika (logical thinking) hingga secara naluri (intuitive thinking). (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September

iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Cara Mudah Bikin Logo dengan Bantuan AI, Ini 3 Contoh Prompt yang Bisa Dicoba

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
