Peneliti Temukan Celah Keamanan WhatsApp di Status Online


Peneliti menemukan celah keamanan pada WhatsApp (Foto: pixabay/mih83)
BARU-BARU ini, tim peneliti menemukan celah keamanan pada WhatsApp, yang memungkinkan orang jahat untuk memantau atau menguntit pengguna. Masalah tersebut kabarnya berpusat pada status online WhatsApp, yang terus aktif secara default.
Masalah keamanan tersebut ditemukan oleh Firma Keamanan Siber Traced. Peneliti tersebut menemukan sejumlah aplikasi dan situs yang dapat digunakan penjahat siber, untuk memantau kapan si pengguna aktif di WhatsApp. Adapun yang dibutuhkan si penjahat yakni hanya nomor telepon pengguna WhatsApp.

Baca Juga:
WhatsApp Uji Fitur Transfer Riwayat Chat dari iOS ke Android

"Kamu dapat memasukan nomor telepon apapun, dan bila orang itu menggunakan WhatsApp, pelacak status akan memberikan tanggal dan waktu, tepat ketika orang tersebut membuka WhatsApp," jelas Traced, seperti yang dilansir dari laman Gadgets360.
Seperti yang diketahui, WhatsApp memiliki fitur status online yang dapat memberi tahu pengguna lain ketika si pengguna tengah online. Namun, fitur tersebut aktif secara default, tak seperti fitur last seen atau status yang bisa dimatikan. Celah tersebut yang bisa disalah gunakan oleh para penjahat siber.
Peneliti menemukan sejumlah aplikasi dan situs, yang digunakan untuk melacak status online WhatsApp. Beberapa bahkan ada yang menyamar sebagai alat untuk orang tua mengawasi aktivtias online anak.
Layanan seperti itu dapat digunakan oleh para penjahat siber, untuk terus-menerus mengawasi pengguna WhatsApp lainnya.
Seperti halnya sebuah aplikasi pelacak yang terdapat di Google Play Store, yang menawarkan akan memberi notifikasi bila pengguna yang dilacak sedang online atua offline.
Selain itu, aplikasi tersebut pun dapat memetakan aktivitas pengguna lainnya, dalam grafik yang menampilkan kapan saja serta berapa lama pengguna sedang online.
Parahnya, ada sejumlah pelacak status online WhatsApp, yang dapat melacak aktivitas dua nomor sekaligus. Seperti halnya memata-matai dua pengguna saling mengobrol lewat WhatsApp pada waktu yang sama atau tidak.
Baca Juga:
Telegam Dapat Suntikan Dana Rp14 Triliun, Untuk Saingi WhatsApp?
Terkait aplikasi yang menawrkan 'penguntitan', pada keterangan resminya, juru bicara WhatsApp menjelaskan bahwa aktivitas seperti itu melanggar kebijakan mereka.
"Untuk membantu mencegah penyalahgunaan, kami secara reguler bekerjasama dengan toko aplikasi untuk menghapus aplikasi yang mencoba melanggar persyaratan layanan kami," jelas juru bicara WhatsApp.
Selain itu, Juru Bicara WhatsApp juga menyampaikan, bahwa pihaknya telah mencekal akun WhatsApp terkait dengan situs web tersebut, serta meminta Google menghapus aplikasi itu dari Play Store. Tak hanya itu, WhatsApp juga akan mengambil tindakan hukum yang sesuai.
Celah tersebut, bukan satu-satunya masalah keamanan yang ditemukan pada WhatsApp. Karena sebelumnya, peneliti keamanan lainnya menemukan celah yang memungkinkan penjahat siber men-suspend akun WhatsApp pengguna lain, hanya dengan nomor telepon. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap

Bocoran Terbaru OPPO Reno 15: Bawa Kamera 200MP dan Hadirnya Model Pro+

Samsung Galaxy S26 Pro dan Edge Dipastikan Meluncur dengan Chip 2nm Pertama

Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold
