Nostalgia dengan Sosok Ali Sadikin di Kedai Kopi Bang Ali


Situasi di Kedai Bang Ali (MP/Avia)
ALI Sadikin merupakan sosok paling berpengaruh di DKI Jakarta selama periode 1966-1977. Sikapnya yang tegas namun lembut mampu mengubah wajah ibu kota kala menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Untuk mengenang sosoknya, keluarga Bang Ali membuka tempat peristirahatan terakhir beliau di Jalan Jati Murni No.6, Jati Padang untuk umum. Keluarganya menyulap garasi rumah Bang Ali sebagai kedai kopi.
Kedai Kopi bernama Kedai Bang Ali tersebut didirikan oleh putra bungsu Bang Ali, Yasser Sadikin. Ketertarikan Yasser akan kopi membuatnya mendirikan kedai kopi di kediaman Bang Ali.
Menurut Yasser, budaya kopi di Indonesia masih sangat rendah. Yasser dan timnya ingin mengundang masyarakat untuk lebih mengenal kopi. Dirinya ingin lidah masyarakat terlatih dan ada keinginan mencoba kopi.
“Saya ingin memperkenalkan kopi dengan kualitas bagus dengan harga terjangkau kepada masyarakat di sekitar sini,” ucap Yasser.
Segelas kopi dibanderol dengan harga Rp20 ribu. Meski harganya murah, kopi yang digunakan di Kedai Bang Ali adalah grade tinggi yakni biji kopi Arabica. Biji kopi Arabica dikenal memiliki kualitas yang bagus dan dapat dinikmati siapapun.
Semua menu kopi yang diracik oleh barista Kedai Bang Ali, Michael Junius. Satu hal yang ada di kedai ini, kopi hanya diberi gula dengan kadar sedikit. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan cita rasa otentik kopi.
“Kami ingin menjadi pintu bagi orang-orang yang tidak punya habit mengopi,” ucap Yasser.
Penamaan “Kedai Bang Ali” dipilih Yasser untuk meningkatkan awareness masyarakat sekitar atas sosok Bang Ali.
“Kami harap anak muda mengetahui sosoknya sebagai tokoh berpengaruh,” ucap Yasser.

Sementara coordinator project di Kedai Bang Ali, Sindy Anindya mengatakan jika pihak pengelola tak ingin mengubah apapun yang sudah ada sebelumnya.
Eksterior dan interior bangunan tersebut masih sama ketika Bang Ali masih hidup. Guna menambah kesan nostalgia akan sosok beliau, Sahata Resvino selaku Penata Artistik memasang sejumlah pernak Pernik yang berhubungan dengan sosok Ali Sadikin seperti foto-foto dan buku Ali Sadikin.
“Bagi angkatan orang tua yang mengenal sosok pak Ali mereka ada kesan tersendiri. Sementara untuk anak muda lebih ke arah edukasi dan sharing,” ujar Sindy.
Musik yang diputar di Kedai Bang Ali disesuaikan dengan atmosfer dan suasana kafe. “Feel musiknya disesuaikan dengan sosok Bang Ali,” ucap Sindy.
Salah satu pengunjung, Anggita Amalia mengungkapkan alasannya memilih nongkrong di kafe tersebut karena dekat dengan kantornya.
"Sering juga sih meet up sama teman-teman di kafe ini," jelas perempuan berambut panjang tersebut.
Ia dan teman-temannya kerap berkumpul di sana karena harganya yang terjangkau dan menu makanan yang cukup variatif.
Ali Sadikin merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta. Beberapa menu makanan yang disajikan pun khas Betawi seperti nasi uduk, ketoprak dan nasi goreng. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Ada Politisi NasDem saat Pramono Anung Temui Boy Sadikin
Roemah Koffie Gelar Coffee Cupping Bersama Para Barista

Kedai Kopi Baru Hadir di Mangga Besar

Starbucks Buka Gerai di Papua
