'Mission To Mars', Menjelajah Planet Merah dengan Teknologi AR
Aplikasi baru bernama Mission to Mars akan membantumu menjelajahi planet merah itu hanya dari rumah saja. (Foto: Smithsonian Channel)
KINI enggak perlu lagi repot-repot kenakan baju astronaut atau terbang jauh-jauh naik pesawat untuk pergi ke Mars. Berkat teknologi yang semakin mutakhir planet keempat dari matahari itu sudah bisa dibawa ke ruang tamu rumahmu kok.
Sebuah aplikasi augmented reality (AR) impresif bernama Mission To Mars akan membantumu menjelajahi si planet merah tanpa harus keluar dari rumah. Mengutip majalah Air & Space, aplikasi tersebut diciptakan oleh studio yang berbasis di Warsaw bersama dengan saluran Smithsonian, jaringan USA Today, ‘Emerging Technology’, serta Florida Today.
Baca juga:
'Copy-Paste' Barang dari Dunia Nyata ke Komputer dengan Teknologi AR
View this post on Instagram
Serupa dengan fitur yang ada di media sosial Snapchat, Mission to Mars akan memanfaatkan teknologi AR. Bedanya, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menempatkan gambar Mars beserta video penjelajahan di mana pun. Sehingga kamu dapat mencoba pendaratan astronaut, menavigasi area sekitar, dan meluncurkan roket.
Baca juga:
Walaupun awalnya dibuat untuk tujuan edukasi, elemen dalam Mission to Mars bisa menjadi sarana menyenangkan dalam mempelajari planet kelima paling dekat dengan matahari itu.
Pengguna bisa mengajak temannya untuk berlomba dan melihat siapa yang paling jago melakukan pendaratan terbaik di Mars. Atau mencoba melewati momen tujuh menit teror ketika penjelajah melewati atmosfer planet dan mendarat di permukaan planet merah.
Melalui aplikasi ini, mereka jugsa bisa mempelajari segala hal tentang Mars. Mulai dari menganalisis bebatuan, menelusuri pasir, hingga menikmati pemandangan alien yang fantastis.
"Dapat melihat bajak untuk mengukur, berjalan-jalan, serta berinteraksi membuat pengguna merasa seolah-olah (Mars) benar-benar ada di ruang tamu mereka," kata Direktur Teknologi Baru USA Today, Roy Soto.
Lebih lanjut Soto berharap aplikasi ini akan sangat menarik bagi pengguna yang mungkin memiliki minat dalam eksplorasi ruang angkasa. "Sesuatu seperti ini benar-benar dapat membantu mendorong daya tarik dan memandu pengguna yang ingin mempelajarinya lebih lanjut," tambahnya.
Selain itu, Charles Poe selaku wakil presiden senior untuk produksi global dan teknologi baru saluran Smithsonian juga berharap hal serupa. Mereka tidak hanya ingin menjangkau orang yang memiliki minat besar saja, melainkan juga dapat membantu orang lain untuk lebih antusias terhadap pendalaman antariksa yang luas ini.
Apalagi berkat penggunaan teknologi AR, semua orang bisa merasakan pengalaman luar biasa karena seolah bisa menjadi bagian dalam misi. "Dan menurut saya, augmented reality memungkinkanmu menghargai ini dengan cara yang sangat berbeda," tutup Poe. (sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil
Render Samsung Galaxy S26 Plus Bocor, Pakai Chipset Exynos atau Snapdragon?