NASA akan Bikin Roket dengan Printer 3D


NASA akan buat roket dengan printer 3D. (Foto: Unsplash/NASA)
PRINTER 3D belakangan dimanfaatkan di segala bidang. Mulai dari makanan yang dicetak dengan 3D, organ manusia, hingga rumah. Kreasi terbaru yakni mencetak roket. NASA telah mengumumkan akan menggunakan pencetakan 3D tersebut untuk membangun roket masa depan.
Melansir laman Interesting Engineering, proyek itu disebut Rapid Analysis and Manufacturing Propulsion Technology atau RAMPT. NASA sedang berusaha merekayasa teknik manufaktur 3D untuk memproduksi bagian mesin roket menggunakan bubuk logam dan laser. Metode terbaru yang disebut deposisi energi itu diarahkan dengan bubuk yang ditiup. Teknik terbaru ini punya keuntungan termasuk pengurangan biaya dan waktu tunggu.
Baca juga:
Berhasil! NASA Luncurkan Perseverance Rover ke Mars

"Kemajuan teknologi ini signifikan, karena memungkinkan kami memproduksi suku cadang mesin roket yang paling sulit dan mahal dengan label harga yang lebih rendah daripada di masa lalu," kata Manajer Program Pengembangan Perubahan Game NASA, yang mendanai proyek RAMPT, Drew Hope.
Drew menyebut teknologi ini akan memungkinkan perusahaan di dalam dan di luar industri kedirgantaraan untuk melakukan hal yang sama dan menerapkan teknologi manufaktur ini ke industri medis, transportasi, dan infrastruktur.
Metode fabrikasi baru sangat mahir dalam menghasilkan potongan yang sangat besar. Satu-satunya pembatasnya ialah ukuran ruangan tempat barang tersebut diproduksi. Teknologi pencetakan 3D juga bisa mengerjakan bagian yang sangat kompleks. Ini termasuk nozzle engine dengan saluran cairan pendingin internal.
"Ini merupakan proses yang menantang untuk membuat nozzle secara tradisional. Itu bisa memakan waktu yang sangat lama," kata Paul Gradl, co-principal investigator RAMPT di NASA Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama.
Baca juga:

Manufaktur 3D dengan deposisi energi yang diarahkan pada bubuk tiup memungkinkan NASA membuat komponen berskala sangat besar dengan fitur internal kompleks yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. "Kami dapat secara signifikan mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan pembuatan nozzle berpendingin saluran dan komponen roket penting lainnya," ujarnya.
Tim RAMPT belum lama ini mencetak 3D salah satu nozzle terbesar yang pernah ada. Hasil akhirnya diukur dengan diameter 101,6 cm dan tinggi 96,5 cm. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu
