Mengungkap Misteri Hilangnya Huruf 'I' dan 'O' di Bioskop Negeri Aing


Menelusur tentang misteri hilangnya huruf I dan O di bioskop (Foto: pixabay/onkelglocke)
"Mohon perhatian... Pintu teater tiga telah dibuka.. bagi Anda yang telah memiliki karcis dipersilakan untuk memasuki ruang teater tiga," demikian pengumuman di bioskop berbunyi. Itu tandanya kamu harus bergegas masuk ke studio. Apabila telat, jangan menyesal karena melewatkan bagian awal film.
Saat memasuki gerbang pintu teater, terlihat mbak-mbak XXI menyambut para penonton dengan senyum manis dan sapaan yang ramah. Tak ketinggalan pula pedagang popcorn dari pihak bioskop yang menjajakan dagangannya di teater.
Baca Juga:
Indro Warkop Ungkap Pengalaman Menarik Dibalik Film Pintu Surga Terakhir
Ketika mulai memasuki ruang teater, hembusan AC dan wangi khas teater begitu terasa, seiring langkah kaki yang tengah mencari posisi deretan dan nomor kursi sesuai yang tertera pada tiket.

Perihal nomor dan deretan kursi, ada sebuah misteri yang masih menjadi tanda tanya bagi banyak orang. Dalam hal ini, misteri tersebut mungkin luput dari perhatian banyak orang, tapi nyatanya ada di kehidupan nyata. Yakni ada huruf alphabet di deretan kursi yang menghilang secara misterius, yakni huruf 'I' dan 'O '
Karena, bila kamu perhatikan dengan seksama ketika pergi ke bioskop, setelah deretan kursi 'H' pasti bawahnya langsung berpindah ke huruf 'J', begitupula dengan baris 'N' yang langsung melompat ke huruf 'P'. Lantas, ada apa gerangan yang terjadi?.
Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, hilangnya huruf 'I' dan 'O' pada deret kursi pada bioskop bukan tanpa alasan. Kabarnya, 'penghilangan' dua huruf tersebut untuk memudahkan penonton dalam mencari tempat duduk.
Selain itu, penulisan huruf 'I' dan 'O' dalam huruf besar, dianggap dapat membingungkan pengunjung bioskop. Karena, huruf 'I' bila dicetak dalam huruf kapital, memiliki kemiripan dengan huruf 'l(L kecil)' dan angka '1'.
Sementara untuk huruf 'O' bisa terlihat seperti halnya huruf 'D(kapital)' dan angka '0'. Oleh karena itu, agar tidak membingungkan pengunjung bioskop membedakan huruf dan angka ketika mencari kursi di tengah gelapnya teater, maka huruf 'I' dan 'O' kabarnya diputuskan untuk tidak digunakan.
Baca Juga:
Starter Pack Mahasiswa Jurusan Film Negeri Aing

Untuk kamu yang penasaran apakah memang benar huruf 'I' dan 'O' menghilang di bioskop, kamu bisa mendatangi bioskop-bioskop terdekat. Karena, meski masih dalam masa pandemi, sejumlah bioskop di Indonesia sudah mulai dibuka untuk umum dengan pembatasan dan protokol kesehatan ketat.
Untuk menonton bioskop, ada sedikit tips agar kamu mendapatkan pengalaman menonton terbaik. Seperti yang dikutip dari Howstuffworks, kursi terbaik untuk menonton film di bioskop adalah dua atau tiga baris ke belakang dari bagian depan layar.
Jadi bisa dikatakan, posisi kursi terbaik untuk melihat gambar dan suara yang jelas yakni baris yang berada di barisan 2 atau 3 ke belakang dari layar. Sebab, teknisi suara di bioskop biasanya duduk di bangku pada baris-baris tersebut ketika melakukan pemeriksaan film.
Tapi, bukan berarti kamu harus duduk pada barisan tersebut. Karena sejatinya setiap orang memiliki selera dan kursi favoritnya masing-masing di bioskop. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Faza Meonk Buka Peluang 'Si Juki x Black Jack: Operasi di Kyokarta' Bakal Dibikin Film

Dari Horor Komedi hingga Psikologis, Sederet Film ini Bisa Masuk Daftar Tontonan di September 2025

Robert Redford Meninggal Dunia, Rekan Aktor Sebut ‘Salah Satu Singa telah Pergi’

Aktor Legendaris Robert Redford Meninggal di Usia 89 Tahun

Angelina Jolie Comeback dengan Film Adaptasi Novel 'Anxious People', Intip Sinopsisnya

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

Dibintangi Maxime Bouttier dan Lutesha, Film 'Lavender Marriage' Memotret Rahasia Besar Hubungan Toxic Selebritas

Film Biografi Kreator Bumble 'Swiped' akan Rilis di Disney+, Simak Sinopsisnya

Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Kini Sudah Tidak Tayang di Solo

Bioskop Dipakai untuk ‘Pencitraan’ Program Pemerintah, Komdigi Sebut Audio dan Video Visualnya Kuat untuk Publik
