Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 01 Juli 2021
Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

Meja sekolah jadi media psywar. (Foto: boombastis)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEJA sekolah tak pernah besih dari coretan. Mungkin bisa bersih kalau baru sehari atau paling lama tiga hari baru tiba. Setelahnya, muncul guratan gambar hati retak, Naruto, lambang klub bola kesayangan, dan nama dengan tambahan "Was Here".

Lain lagi kalau di satu gedung ada dua sekolah, biasanya satu sekolah berlangsung di pagi hari, satu lagi pada petang. Lumrahnya sekolah tersebut ada di banyak Sekolah Dasar hingga tahun 2000-an.

Baik anak pagi maupun anak siang lebih sering enggak saling kenal. Mungkin karena sirkel pertemanannya berbeda atau memang benar-benar tak pernah ada kontak meski satu gedung.

Baca juga:

NGILMU DI NEGERI AING

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang
Adu pendapat di meja sekolah. (Foto: boombastis)

Kontak di antara keduanya biasanya saling intensif di meja sekolah lewat berbagai coretan. Kebanyakan memang coretan-coretan tersebut lebih mengarah pada saling mengejek ketimbang rispek satu sama lain.

"Anak siang dekil" tulis di ujung kanan salah satu meja. Esoknya tulisan tersebut tertiban dengan tulisan lebih tebal menggunakan cat putih sebagai koreksi bila pena salah menulis. "Apalgi pagi enggak pernah mandi".

Lain lagi coretan di sisi kanan atas. "Anak siang was her". Dibalas lagi sama anak pagi. "Salah woi kurang e". Esoknya ditambah lagi dengan tulisan. "Yaelah timbang kurang satu e. Sombong amat". Begitulah berbalas coretan khas anak SD di Negeri Aing jika ada dua sekolah berbeda jam pada satu hari.

Biasanya meja akan penuh dengan coretan. Entah pakai Tipe-x, spidol, pena, pensil, sampai guratan menggunakan cutter. Memang jarang sekali ada coretan saling memuji antara anak pagi dan anak siang. Bahkan, tak jarang bila ekskalasinya membesar arena psywar di meja sekolah bisa berpindah di arena lain.

Baca juga:

Ngajak Bolos Sekolah Ada Kodenya di Negeri Aing

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang
Kadang meja sekolah jadi tempat mengumpat. (Foto: boombastis)

Keduanya akan mencari arena lain untuk berkontestasi. Salah satunya lewat pertandingan sepakbola. Mereka akan bertanding demi gengsi siapa jadi terbaik. Laga dijamin panas. El Classico tentu kalah membara.

Sebelum pertandingan pun perang urat syaraf anak pagi dan siang masih berlanjut di meja.

"Kipernya pakai sarung biar enggak kebobolan banya," tulisa anak pagi.

"Gue enggak pakai kiper deh. Biar lu bisa golin".

"Yaelah gawangnya gue gedein".

"Pemain gue kurangin dua deh biar lu gampang".

Begitu terus kedua pihak saling melempat perang urat syaraf sampai pertanding berlangsung. Namun, setelah pertandingan berakhir ternyata keduanya biasanya salah satu kubu kalah akan meminta pertandingan lanjutan. Begitu seterusnya.

Meski begitu, di sudut lain meja, ada pula kenangan lain tercoret di luar kontestasi antara anak pagi dan anak siang. "Amel luv Heri forever," tulis siswa anonim menjodohkan anak pagi dan anak siang. (*)

Baca juga:

PPDB Daring Meminimalisasi 'Bangku Kosong' Negeri Aing

#Sekolah #Juli Ngilmu Di Negeri Aing
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Terkejut Ada Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Menteri PPPA: Sekolah Harus Jadi Tempat Aman!
Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi, angkat bicara soal insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. Ia mengatakan, bahwa sekolah harus menjadi ruang aman untuk anak.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Terkejut Ada Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Menteri PPPA: Sekolah Harus Jadi Tempat Aman!
Indonesia
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading cukup mengejutkan. Sebab, bahan berbahaya bisa masuk ke sekolah.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Indonesia
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terjadi saat khotbah Jumat. Sebanyak 54 korban dilarikan ke RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
Indonesia
BPBD DKI Ungkap Kronologi dan Jumlah Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara
BPBD DKI Jakarta melaporkan 39 orang menjadi korban ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Enam korban mengalami luka berat, 15 lainnya alami gangguan pendengaran.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
BPBD DKI Ungkap Kronologi dan Jumlah Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara
Indonesia
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Polisi Temukan Benda Mirip Senpi
Polisi menemukan benda mirip airsoft gun di lokasi ledakan SMAN 72 Kelapa Gading. Benda ditemukan dekat dua korban yang kini dirawat di rumah sakit.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Polisi Temukan Benda Mirip Senpi
Berita
54 Orang Jadi Korban, Kapolda Metro Jaya Langsung Cek TKP Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading
Kapolda Metro Jaya mengecek TKP ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
54 Orang Jadi Korban, Kapolda Metro Jaya Langsung Cek TKP Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading
Indonesia
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Ledakan misterius terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dua orang terluka akibat kejadian ini.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Indonesia
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Ledakan terjadi di Masjid SMA Negeri 72 Kodamar, Jakarta Utara. Delapan orang terluka, dua di antaranya serius. Polisi dan Jihandak selidiki penyebab ledakan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Indonesia
Jumlah Sekolah Rakyat Capai 164 Unit, Melebihi Target Yang Ditentukan Buat 2025
Saat ini program Sekolah Rakyat telah memasuki paket ketiga, dengan jumlah siswa awal sebanyak 100 orang.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 01 November 2025
Jumlah Sekolah Rakyat Capai 164 Unit, Melebihi Target Yang Ditentukan Buat 2025
Indonesia
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Polri baru saja menggelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara. Mendiktiristek, Brian Yulianto, mengapresiasi langkah Polri untuk menciptakan generasi cerdas.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Bagikan