Kisaran Harga dan Distribusi Vaksin Booster COVID-19


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung))
MerahPutih.com - Pemerintah telah merencanakan pemberian vaksin booster atau penguat pada pertengahan bulan Januari 2022. Kementerian Kesehatan RI menargetkan, ada 21 juta orang sasaran yang mendapatkan peningkat kekebalan ini atau dosis ketiga untuk penguat antibodi.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi memastikan, tahap distribusi dilakukan oleh PT Bio Farma. Namun terkait petunjuk pelaksanaan teknis penyuntikan termasuk takaran dosis yang diberikan, masih menunggu hasil uji klinik dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Baca Juga:
Pemerintah Rencanakan Vaksinasi Booster, DPR Beri Saran
Pelaksanaan vaksinasi booster dimulai di kabupaten/kota dengan kriteria 70 persen terpenuhi dosis 1 untuk seluruh masyarakat sasaran dan 60 persen lansia. Kementerian Kesehatan memastikan digunakan sebagai booster telah aman bagi masyarakat karena sudah melalui uji klinik sesuai dengan izin yang diberikan BPOM.
Saat ini, vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia dan sudah miliki izin edar BPOM, berjenis inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan biaya vaksin booster ini di kisaran Rp 300.000.
"Ya paling mahal berapa ya, harganya di bawah Rp300.000," kata Budi usai membuka kegiatan Health Business Gathering 2021 di Mulia Resort Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah memproses registrasi lima jenis vaksin COVID-19 yang akan dijadikan vaksin boster. Kelima merek tersebut adalah Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin mengusulkan, HET terkait dengan vaksinasi, hendaknya mengikuti rentang harga vaksin gotong royong yang berlaku saat ini.
Berdasarkan data UNICEF, harga vaksin di berbagai dunia, diantaranya:
- Pfizer, berkisar antara USD 10 sampai 23,15 atau Rp 142.828 hingga Rp 330.681 per dosisnya.
- Astrazeneca, berkisar USD 2,19 sampai USD 13,27 atau Rp 31.289 hingga Rp 189.599 per dosis.
- Sinopharm, berkisar USD 9 sampai 36 atau setara Rp 128.586 hingga Rp 514.344 per dosisnya. Di Indonesia, merek ini digunakan untuk program Vaksin Gotong Royong, dengan harga Rp 321.660 per dosis.
- Sinovac, harga vaksin di Indonesia USD 13,6 atau Rp 194.355 per dosisnya.
- Janssen, diperkirakan harga vaksin ini USD 8,5 sampai USD 10 per dosis.
- Moderna, perkiraan berkisar USD 10 hingga USD 37.
(Knu)
Baca Juga:
Menkes Sebut Indonesia Masuk Lima Besar Cakupan Vaksinasi Terbanyak di Dunia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir

Hasil AFC Champions League Two: Persib Gigit Jari, Kemenangan di Depan Mata Harus Sirna Kontra Lion City Sailors

Muhamad Qodari Resmi Jabat Kepala Staf Kepresidenan, Erick Thohir Menpora dan Djamari Chaniago Menko Polkam

Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan
