Kijang, Asal Mula Mobil Paling Populer di Indonesia


Toyota Kijang Generasi I yang merupakan hasil kerjasama Indonesia-Jepang. (Foto: toyota.co.id)
KAMIS, 9 Juni 1977 di Hotel Hilton, Jakarta merupakan peristiwa bersejarah dalam dunia otomotif Indonesia. Tepat 45 tahun lalu, Toyota Kijang resmi diluncurkan dan kemudian menjadi jenis mobil yang paling populer di Indonesia.
Toyota Kijang sudah hadir di Indonesia sebanyak enam generasi dengan berbagai sebutan, mulai dari Kijang 'Buaya' (1977-1981), Kijang 'Doyok' (1981-1986), Kijang Super (1986-1996), Kijang 'Kapsul' (1986-2004), Kijang Innova (2004-2015), hingga Kijang Innova Reborn (2015-sekarang).
Baca Juga:
11 Januari yang Dirilis 16 Mei
Bukan hanya mengacu pada binatang bertanduk, nama Kijang merupakan singkatan dari Kerjasama Indonesia-Jepang. Toyota Kijang lahir karena pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto mengeluarkan program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KNBS) pada awal 1970. Tujuannya adalah menciptakan kendaraan niaga produksi dalam negeri dengan harga terjangkau. Sehingga bisa dibeli masyarakat umum sebagai alat transportasi dan distribusi barang.
Kijang perlahan menjelma sebagai kendaraan keluarga serba guna (multipurpose vehicle, MPV) buatan PT Toyota Astra Motor (TAM). Toyota Kijang, hanya satu dari sekian mobil keluaran Astra Group yang mampu membawa PT Astra International Tbk menjadi raja otomotif di Indonesia yang pada saat itu dengan penguasaan pasar di atas 50 persen.

Sebelum Kijang diluncurkan pada 9 Juni 1977, ada dua jenis mobil lain yang didatangkan Toyota Motor Corporation (prinsipal Jepang yang jadi mitra Astra di Indonesia) langsung dari Jepang. Namun, Presiden Soeharto kala itu sedang mendorong pertumbuhan industri dalam negeri yang dicanangkan Departemen Perindustrian. Sehingga kedua mobil itu tak jadi dipajang di arena Pekan Raya Jakarta.
“Kedua BVU dari completely built up (CBU) itu tak jadi dipajang karena bertentangan dengan semangat lokalisasi yang dicanangkan Departemen Perindustrian,” tulis wartawan otomotif James Luhulima dalam bukunya Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini (2012:119).
Baca Juga:
Percobaan Pembunuhan Bung Karno saat Salat Idul Adha
Soeharto menerapkan larangan impor mobil secara utuh, khususnya sedan. Sebagai imbalannya, Soeharto memberikan insentif untuk mobil niaga. Kemudian ditetapkan dengan mengembangkan industri mobil kendaraan niaga berbasis lokal dengan harga terjangkau atau basic utility vehicle (BUV), atau kalau saat ini disebut 'mobil murah'.
Kebijakan ini ditangkap oleh William Soeryadjaya, pendiri Astra. Kelahiran Toyota Kijang sebagai jawabannya. “Ketika Pemerintah Orde Baru tengah menggeber Repelita I dengan fokus pertanian misalnya, William telah berpikir jauh ke depan. Dia mulai berpikir bukan sekadar berdagang atau merakit, tapi menjadi industrialis. Dia ingin punya mobil dan sepeda motor nasional,” kata Paul A Lapian teman adik bungsu William, Benjamin, yang diceritakan Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy dalam buku Man of Honor: Kehidupan, Semangat dan dan Kearifan William Soeryadjaya (2012: 142).

Kijang tidak begitu saja bisa menaklukkan hati konsumen di Indonesia yang pada masa itu lebih akrab dengan mobil-mobil Eropa yang terkenal tangguh. Kala itu, mobil-mobil lansiran Jepang sering mendapat cibiran 'kaleng kerupuk'.
Semenjak kali pertama muncul, Kijang Generasi I bertahan selama empat tahun kemudian digantikan Toyota Kijang Generasi II keluar pada 1981 hingga 1986 dengan varian yang belakangan dikenal di publik dengan sebutan 'Kijang Doyok'. Setidaknya ada 16 seri Kijang Doyok, di antaranya: Namosco, Sika, Alfa, Super Patria, Patria, Mira, Mon Ami, Super Spirit, Spirit, Super Lion, Tama, Taruna, Tamara, Beta, Turangga, dan Targa GT.
Sejak Mitsubishi Colt T120 yang merupakan pesaing Kijang, tidak lagi diproduksi PT Krama Yudha Tiga Berlian, penjualan terus melesat. Harga Kijang kala itu memang jauh lebih murah dibanding mobil-mobil sejenis.
Setelah sukses dengan Generasi II, Toyota kembali meluncurkan varian Toyota Kijang Generasi III pada 1986. Generasi ini pula makin mengukuhkan Toyota Kijang 'memang tiada duanya'. Kijang generasi ini dikenal dengan nama Toyota Kijang Super. Dengan langkah penyempurnaan dari model MPV generasi pertama. Toyota Kijang Generasi III ini mampu terjual hingga 492.123 unit sejak diluncurkan selama 10 tahun dari 1986-1996.
Lanjut ke Generasi IV yang lebih dikenal dengan sebutan 'Kijang Kapsul'. Pada generasi ini, Toyota meluncurkan produksi mobil yang kesatujuta yang diberi nama Kijang Krista. Toyota Kijang pun terus berkembang, setelah 2004. Kijang berubah wajah menjadi Kijang Innova sebagai Kijang Generasi V, hingga kelahiran generasi VI All New Kijang Innova pada 2015 sebagai generasi terkini. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Suzuki XL7 Alpha Kuro Resmi Meluncur, Tampil Makin Gagah dengan Aksen Hitam

Asyik! Beli Pelumas Motor Matic Bisa Langsung Dapat Hadiah Pulsa

Meriahkan IMOS 2025, FIFGROUP Hadirkan Promo hingga Kontes Berhadiah Motor

Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya
