Fashion

Karya Desainer Cita Tenun Indonesia di JF3 2022

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 07 September 2022
Karya Desainer Cita Tenun Indonesia di JF3 2022

Karya rancang Cita Tenun Indonesia (CTI) di panggung JF3. (MP/Andreas Pranatalta Sitepu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

CITA Tenun Indonesia (CTI) tak henti mengembangkan tenun sebagai produk fesyen nan memiliki berbagai kreasi baru. Tenun merupakan salah satu kekayaan Indonesia telah diakui keindahan motif, teknik, dan maknanya.

CTI hadir dalam Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) dan menunjukkan sejumlah karya desainernya yang dibawakan oleh para model. Tema besar tenun tersebut adalah “Jalinan Lungsi Pakan”.

“Benang yang lurus ke depan namanya lungsi. Kalau pakan benang, yang dimasukkan dari kiri ke kanan,” ujar Sjamsidar Isa nan karib dikenal sebagai Tjammy, pengurus Cita Tenun Indonesia saat acara Press Conference JFFF, Senin (5/9/2022).

Baca juga:

Kekayaan Ragam Motif Kain Tenun Flores

cita tenun indonesia
Cita Tenun Indonesia mengusung tema Jalinan Lungsi Pakan. (Foto: MP/Andreas Pranatalta Sitepu)

Tema tersebut dipilih karena tenun dibuat dari pekerjaan memasukkan benang lungsi dan benang pakan sedemikian rupa hingga jadilah satu kain bernilai tinggi. Proses menenun memakan waktu cukup lama.

Saat ini, banyak produk tenun yang dihasilkan oleh CTI. Untuk menghasilkan tenun dengan berbagai inovasi, para penenun dan pekerja tenun memerlukan pelatihan dan pembinaan. Ini disadari betul oleh CTI.

CTI didirikan oleh perempuan yang memiliki perhatian pada tenun. Ini karena perhatian pada tenun umumnya relatif rendah. Padahal Indonesia memiliki banyak jenis tenun dari berbagai daerah.

JF3
Koleksi CTI tampil begitu anggun di panggung JF3. (Foto: JF3)

Domisili pengrajin tenun rata-rata berada di desa. Mereka punya bahan baku melimpah untuk membuat tenun. Tapi mereka hanya punya sedikit wawasan tentang tren mode sekarang dan perkembangan bahan pembuatan tenun yang berkualitas.

CTI bermaksud memberikan wawasan baru kepada mereka. Sebaliknya, CTI pun memperoleh pandangan luhur tentang tenun dari pengrajin tersebut. Melalui peragaan fesyen yang mengusung tenun, diharapkan masyarakat Indonesia tertarik dan mau untuk menggunakan tenun-tenun dari berbagai daerah di Indonesia.

CTI melakukan pembinaan kepada pengrajin tenun di 18 sentra tenun seperti di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Lombok, Sumba Timur, Sulawesi Tenggara, dan sebagainya. Pembinaan dilakukan secara gotong-royong (team work).

Baca juga:

Kembangkan Tenun Tradisional, Dukung Kemandirian Ekonomi Ponpes

cita tenun indonesia
Para perancang busana sebagai tulang punggung koleksi CTI di panggung JF3. (Foto: MP/Andreas Pranatalta Sitepu)

Untuk mendapatkan produk tenun berkualitas baik, CTI merekrut ahli tenun, ahli warna, dan beberapa desainer. Dalam acara JFFF, CTI membawa Didi Budiardjo, Eridani, Liliana Lim, M. Rizky Julpra atau dikenal Yuu Jengky, dan Uswa Khasanah. Mereka kaya dengan berbagai konsep.

Lima desainer tersebut juga punya konsep yang berbeda-beda. Misalnya Didi Budiardjo mengambil konsep 'pasompe' yang berasal dari bahasa Bugis. Artinya 'perantau'. Ini karena banyak perantau di Sulawesi Selatan. Didi menggunakan teknik sobby dan sutera dari Sulawesi Selatan.

Berikutnya, Eridani menggunakan kain sari dari Palembang yang disebut juga songket. Dia membuat songket lebih ringan dan modern dengan pewarna alami. Selanjutnya, Liliana Lim mengangkat tenun dari Sambas dengan konsep 'tafsir ulang'. Tenun tersebut dikombinasikan dengan bahan-bahan non-tradisional. Koleksinya pun terlihat lebih modern seperti tampak pada dress kulot, jumpsuit, dan sebagainya.

Yuu Jengky mengangkat wedding dress dengan menggabungkan tenun Lombok. Tampilan yang dibawakan modern dan seksi. Terakhir, Uswa Khasanah mengeluarkan konsep sekuel. Konsep tersebut terinspirasi dari pandemi. Dia menangkap ada babak baru untuk menemani orang berpindah dari masa pandemi ke masa normal. Koleksi yang ditampilkan bersifat formal dan kasual. (yos)

Baca juga:

Belajar Tenun dan Menikmati Eksotisme Lepo Lorun, NTT

#Jakarta Fashion Food Festival (JF3) #Fashion #Jakarta Fashion & Food Festival #Kain Tenun
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fun
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 hadir dengan tiga area utama: Lifestyle Market, Reseller & Collector’s, serta Toys & Hobbies.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
Fun
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Urban Sneaker Society 2025 digelar di JICC Senayan dengan 300 brand, puluhan kolaborasi eksklusif, dan instalasi seni Glassbox Project.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Fashion
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
USS 2025 akan kembali digelar pada 7-9 November 2025 di JICC, Jakarta Pusat. Ada lebih dari 300 brand yang bakal berpartisipasi dalam event ini.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Fashion
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
SMM mengajak kita semua untuk melarung kedukaan atas kerusakan laut sekaligus menumbuhkan harapan agar semakin banyak yang sadar dan berupaya memperbaikinya.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Fashion
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
JFW 2026 menampilkan lebih dari 100 desainer dan label terkemuka tanah air.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
ShowBiz
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Berkolaborasi dengan Kasatmata, Silampukau hadirkan album Stambul Arkipelagia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Fashion
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Kain indah memesona tersebut menjadi representasi batik tulis asal Maluku Tengah nan berkarakter dan memikat.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Fashion
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse All Star adalah platform komunitas global yang didedikasikan untuk mendukung dan memberdayakan para kreator muda yang sedang berkembang.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
 Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Fashion
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Converse mengundang setiap orang untuk mendefinisikan musim liburan mereka sendiri, didukung gaya alas kaki yang serbaguna.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Fashion
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Lewat akun Instagram pribadinya @justinhubner5, Justin kerap membagikan gaya berpakaian yang memadukan nuansa sporty dan kemewahan, yang dikenal sebagai tren sporty luxe.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Bagikan