Joaquin Phoenix Sindir Dunia Film yang Masih Rasis


Joaquin Phoenix merasa senang sekaligus kecewa atas kemenangannnya. (Foto Head Topics)
TAMPAKNYA film Joker membuat Joaquin Phoenix masuk dalam berbagai kategori pada setiap ajang penghargaan bergengsi, seperti Golden Globes, Piala Oscar, dan BAFTA.
Pada BAFTA Phoenix membawa pulang piala sebagai aktor terbaik di BAFTA 2020 yang dihelat di The Royal Albert Hall London, Inggris pada Minggu (2/2) atau Senin (3/2) waktu Indonesia. Dengan demikian, ia sudah mengoleksi tiga penghargaan sebagai aktor terbaik.
Baca Juga:
Jadi Aktor Terbaik di Golden Globe 2020, Joaquin Phoenix Singgung Isu Perubahan Iklim

Ia menang sebagai aktor terbaik dengan mengalahkan nama-nama besar lainnya, seperti Leonardo DiCaprio (Once Upon a Time in Hollywood), Adam Driver (Marriage Story), Taro Egerton (Rocketman), dan Jonathan Pryce (The Two Popes). Atas kemenangannya ini, Phoenix semakin kuat diprediksi menjadi jawara di Oscar 9 Februrari 2020.
Pada pidato kemenangannya di BAFTA, ia menyampaikan kekecewaan yang dirasakan. Menurutnya, ajang penghargaan tahun ini tidak memberikan keberagaman dalam industri perfilman. Para aktor didominasi oleh orang berkulit putih dan isu gender di beberapa nominasi. Misalnya, tidak ada gender perempuan yang masuk dalam nominasi sebagai sutradara terbaik.
“Saya harus mengatakan kalau saya merasa bertentangan. Karena begitu banyak dari sesama aktor yang pantas mendapatkan penghargaan seperti ini. Saya pikir orang-orang hanya ingin diakui dan dihargai dan dihormati untuk pekerjaan mereka,” tutur Phoenix.
Baca Juga:
Jadi Aktor Terbaik di Golden Globe 2020, Joaquin Phoenix Singgung Isu Perubahan Iklim

Aktor kelahiran 28 Oktober 1974 ini percaya bahwa semua pekerja seni harus mendapatkan perlakuan istimewa yang sama.
“Saya tidak berpikir setiap orang ingin mendapat penghargaan atau perlakuan istimewa. Meski itu yang kita dambakan setiap tahunnya. Saya pikir mereka hanya ingin diakui, diapresiasi, dan dihargai atas kerja mereka,” lanjutnya.
Joaquin Phoenix juga mengajak para tamu undangan untuk bisa memahami arti sistem rasialis.
“Saya pikir itu adalah kewajiban orang-orang yang telah menciptakan dan melanggengkan. Serta mendapat manfaaat dari sistem penindasan, untuk menjadi orang-orang yang membongkarnya. Jadi, tanggung jawab itu ada pada kita. Terima kasih,” tutupnya.
Atas pidatonya yang disebut-sebut sangat powerful, beberapa pelaku industri film memberikan apresiasi kepada Phoenix. (And)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dari Horor Komedi hingga Psikologis, Sederet Film ini Bisa Masuk Daftar Tontonan di September 2025

Robert Redford Meninggal Dunia, Rekan Aktor Sebut ‘Salah Satu Singa telah Pergi’

Aktor Legendaris Robert Redford Meninggal di Usia 89 Tahun

Angelina Jolie Comeback dengan Film Adaptasi Novel 'Anxious People', Intip Sinopsisnya

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

Dibintangi Maxime Bouttier dan Lutesha, Film 'Lavender Marriage' Memotret Rahasia Besar Hubungan Toxic Selebritas

Film Biografi Kreator Bumble 'Swiped' akan Rilis di Disney+, Simak Sinopsisnya

Emmy Awards 2025, ‘The Pitt’ Raih Penghargaan Drama Terbaik dan ‘The Studio’ Pecahkan Rekor Komedi

Emmy Awards 2025, Nominasi dan Pemenang Lengkap

Lin Shaye dan Amelia Eve Bintangi Film Insidious Terbaru, Siap Hadirkan Kisah Mengerikan di Bawah Arahan Sutradara Jacob Chase
