Big Hit Entertainment Geser YG Entertainment dari Tiga Besar
Kpopers Kecewa saat posisi YG Entertainment digantikan Big Hit (Sumber: Youtube/ I am Kpopers)
INDUSTRI hiburan di Korea Selatan berevolusi! Berbagai peristiwa yang terjadi sepanjang 2019 telah mengubah komposisi industri hiburan Korea. Salah satunya adalah skandal besar yang terjadi pada selebriti terkenal dari agensi terbesar di Korea yakni Seungri.
Kasus prostitusi tersebut tak hanya memaksa Seungri mundur dari industri hiburan Korea tetapi juga membuat YG Entertainment harus jatuh terperosok hingga harus menanggalkan gelar "Tiga Besar". Kini, posisinya telah digantikan oleh Big Hit Entertainment.
Baca Juga:
Portal Daring asal negeri Ginseng, Koreaboo pun mengumumkan komposisi tiga raksasa di industri Korea yang terbaru. Posisi pertama masih ditempati oleh SM Entertainment disusul oleh pemain lama lainnya yakni JYP Entertainment dan Big Hit Entertainment yang menggantikan YG Entertainment.
Berbanding terbalik dari YG Entertainment yang terlibat skandal bertubi-tubi, Big Hit Entertainment justru menuai popularitas luar biasa lewat grupnya, BTS. Idola grup yang dipimpin oleh RM ini tak hanya menguasai pasar Asia tetapi juga merambah hingga ke Amerika. Setiap lagu yang dirilis oleh BTS selalu merajai chart musik.
Meskipun banyak yang mendukung, tak sedikit pula yang protes akan perubahan "Tiga Besar" di Korea Selatan. Mereka berpikir bahwa kasus yang membelit YG Entertainment tak mampu menghapus peran besar mereka dalam membangun Kpop di mancanegara. "YG, SM AND JYP ARE THE BIG 3 NOT BECAUSE OF THEIR FINANCE BUT THE HISTORY AND INFLUENCES THAT HELPS THE KPOP CULTURE TO BE KNOWN WORLDWIDE. There's no need of replacement tbh. (YG, SM, dan JYP menjadi tiga besar bukan karena urusan keuangan tetapi juga sejarah dan pengaruhnya yang membantu kultur Kpop dikenal luas di seluruh dunia. Tak perlu diganti sepertinya)," tulis pengguna akun Twitter, @cb97chans.
Baca Juga:
NIKI dan Rich Brian, Musisi Indonesia pertama yang Tampil di Coachella
Senada dengannya, pengguna akun Twitter lainnya, @knmrsxzy menuturkan bahwa tak ada yang bisa menggantikan posisi mereka. "Big 3 will always be SM, YG and JYP. No one can ever replace the legacy, the power and the greatness and the history they created in this industry, (Tiga besar akan selalu SM, YG dan JYP Entertainment. Tak ada yang bisa menggantikan warisan, kekuatan, kehebatan, dan sejarah yang telah mereka ciptakan di industri ini, " tulisnya dengan penuh amarah.
Adapun warganet bernama @StacyKwon justru menyebutkan grup-grup yang dilahirkan oleh ketiga agensi tersebut dan bagaimana kemudian ketiganya mengubah dunia. "SM (Est 1995) have HOT YG (est 1996 have 1/3 of Seo Taiji and the Boys. JYP (Est 1997) have JYP himself and Rain. All Big 3 sustained a company for more than 2 decades debuting MULTIPLE successful kpop idols despite competition and changing times. Not everything is about money (SM punya HOT, YG punya 1/3 of Seo Taiji dan the Boys. JYP punya JYP dan Rain. Ketiganya menjalani perusahaan selama lebih dari dua dekade dan melairkan sejumlah idola Korea meskipun ada kompetisi dan perubahan zaman. Tidak semuanya tentnag uang)," tulisnya. (avia)
Baca Juga:
AIU Eks Garasi Bakal Resmi Jadi Vokalis Baru Grup Band Cokelat?
Bagikan
Berita Terkait
Jimin dan Jungkook BTS Kembali ke ‘Are You Sure?!’ Musim Kedua, Obat Kangen buat ARMY
BABYMONSTER Rilis Poster Creepy, Petunjuk buat Proyek Mendatang
Park Bom Marah-Marah di Sosial Media, Kritik YG Entertainment yang Menyebut Penampilannya Jelek
Agensi Klarifikasi Unggahan Media Sosial Terbaru Park Bom, Sebut Gugatan tak Pernah Diajukan
Park Bom Gugat Bos YG Entertainment Yang Hyun-suk dengan Nilai tak Masuk Akal, Agensi cuma Bisa Angkat Tangan
Jadi Bestie sama BTS, Charlie Puth Ngaku Rutin Nonton Acara K-Pop
Comeback BTS & BigBang 2026, K-Pop Siap-Siap Overdosis Cuan
Satu Gigitan Croissant, V BTS Ubah Paris Jadi Tujuan Ziarah bagi para Fan
RM BTS Jadi Kurator untuk Pameran di San Francisco Museum of Modern Art, Menyatukan Budaya lewat Seni
Bisnis Jin BTS dan Paik Jong-won Tersandung Kasus, Diadukan karena Pelanggaran Label Asal-Usul