Ini Perkembangan Terbaru Kasus COVID-19 di Jabar


Pelaksanaan tes cepat dan tes swab di Pasar Bogor Kota Bogor (ANTARA/HO/Pemkot Bogor)
MerahPutih.com - Kepala Divisi Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat Hermansyah melaporkan jumlah kasus sebanyak 1.596 kasus positif.
Jumlah pasien sembuh sebanyak 242 orang. Tidak ada tambahan pasien positif yang meninggal. "Mudah-mudahan tidak bertambah lagi yang meninggal, jumlahnya tetap 99 orang," ujar Hermansyah, di Kota Bandung, Jum’at (15/5).
Baca Juga:
Dibongkar Kepolisian, Ini Sindikat Pemalsuan Surat Keterangan Bebas Corona
Orang dalam pemantauan (ODP) kini berjumlah 44.839 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 7.165 orang.
"Mereka tentunya akan terus dimonitor oleh petugas," tambah Hermansyah yang juga Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar.
Hermansyah mengungkap rasa syukurnya bahwa pola penthaheks yang telah dirintis terus memberikan dampak positif. Contohnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Kamis (14/5) memperkenalkan dua alat test COVID-19 karya peneliti Universitas Padjadjaran dan Institur Teknologi Bandung. Kedua alat tersebut yakni Rapid Test 2.0, dan Surface Placement Resonance (SPR).

Rapid Test 2.0 menurut Hermansyah, berbeda dengan RDT. Pada penemuan baru ini, sampel yang diambil adalah lendir dahak dari tenggorokan hidung atau swab. Ini berbeda dengan RDT yang mengambil sampel darah. Akurasi Rapid Test 2.0 disebut mencapai 80 persen.
"Kemudian harganya pun lebih murah, sekitar Rp120 ribuan. Dibandingkan RDT sekitar Rp300 ribuan," katanya.
Baca Juga:
Sementara SPR atau semacam alat PCR bersifat portabel sehingga mudah dibawa ke mana-mana. Dengan inovasi baru, uji klinis tidak perlu dilakukan di dalam labolatorium tapi bisa dilakukan di titik yang ditarget seperti pasar dan terminal.
"Alhamdulillah dua universitas yang ada di Jawa Barat, Unpad dan ITB telah menemukan alat- alat yang mudah- mudahan segera bisa kita gunakan," kata Hermansyah.
Alat baru dari Unpad dan ITB menambah inovasi sebelumnya yang dibuat PT Biofarma, PT Pindad, dan PT DI.
Semua alat ini diharapkan dapat memenuhi target tes di Jawa Barat sebanyak 300 ribu orang, atau 0,6 persen dari jumlah populasi di Jawa Barat," harap Hermansyah. (Mauritz)
Baca Juga:
BST 44.127 KK Tahap Pertama Cair, Rudy: Berani Potong Bantuan Ditangkap Saber Pungli
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat

Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya

Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Turun dari Ratusan Jadi Belasan, Warga Diimbau Tetap Siaga

Siswa Jawa Barat Melanggar Jam Malam Masuk Barak Militer dan Dapat Surat Peringatan Kepala Sekolah

Satpol PP di Jawa Barat Mulai Patroli Jam Malam Cek Tempat Kumpulnya Anak Sekolah
