Hukum Alam Politik yang Muncul Saat Anies Dideklarasikan Jadi Capres Tanpa Parpol

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri gerakan vaksinasi gratis di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (25/7/2021). ANTARA/Taufik Ridwan
Merahputih.com - Langkah Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan menjadi Calon Presiden (Capres) dalam Pilpres 2024 dianggap berisiko memberikan hambatan bagi bakal capres dan juga para pesaingnya. Terlebih, Anies dideklarasikan tanpa partai.
"Ini hukum alam politik yang secara alami akan muncul," ucap Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti kepada wartawan, Kamis (21/10).
Baca Juga
Menurut Ray, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu hingga saat ini masih mengalami stagnan atau tetap tanpa ada peningkatan. Padahal beberapa calon presiden potensial lainnya mempunyai elektabilitas yang makin meroket.
"Anies di kisaran 18-20 persen. Sementara calon lain terus merangkak naik, justru saat di mana mereka tidak mempopulerkan diri sebagai capres," ucapnya.
Ray Rangkuti mengatakan para relawan Anies perlu memikirkan secara matang dalam mengatur strategi dukungan kepada Anies. Ia membeberkan ada faktor yang dapat menghambat nama Anies dalam pencapresan sehingga tidak menarik perhatian publik.

Ia menduga, model rekayasa pencitraan dan sejenisnya justru dapat berakibat negatif. "Melebih-lebihkan diri pada sesuatu yang tak biasa dilakukan justru dapat mengundang cibiran," lanjutnya.
Ia mencontohkan citra yang merakyat tidak bisa dipamerkan khususnya sejak periode kedua Jokowi yang banyak mengundang kritik dan ketidakpuasan. Khususnya, di bidang demokrasi, HAM dan pluralisme tidak bisa hanya sekadar pencitraan semata.
"Tidak cukup sekadar memoles diri dengan mengunjungi rumah ibadah dan sebagainya," ucapnya.
Ray mengatakan publik saat ini membutuhkan figur alami dari sosok pemimpin. Namun, justru Anies memiliki masalah dalam sektor ini.
Baca Juga
LBH Jakarta Kirim Rapor Merah Kepemimpinan Anies, Wagub: Dilihat Fakta dan Datanya
Ia menilai citra Pilkada DKI 2017 lalu yang penuh dengan isu suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) akan membebani Anies. "Perlu kerja keras untuk memulihkan citra itu," tambahnya.
Kendati demikian, Ray mengapresiasi langkah para relawan Anies yang sudah mendeklarasikan dukungannya terhadap sang Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Segala sesuatu yang tumbuh alami dari masyarakat harus diberi tempat yang luas. Dalam konteks ini, deklarasi ini perlu diberi kesempatan," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
![[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih](https://img.merahputih.com/media/c8/54/56/c85456aef9b19be9d420475a9daf41ab_182x135.png)
Hasil Super League 2025/2026: Kemenangan Pertama PSM Makassar, Berarti Kekalahan Perdana bagi Persija
Presiden Prabowo Bentuk Komisi Reformasi Polri, Mahfud Md Masuk Kandidat Utama
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir

Hasil AFC Champions League Two: Persib Gigit Jari, Kemenangan di Depan Mata Harus Sirna Kontra Lion City Sailors

Muhamad Qodari Resmi Jabat Kepala Staf Kepresidenan, Erick Thohir Menpora dan Djamari Chaniago Menko Polkam

KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
