Efek Penutupan Jalan Jelang Pelantikan Jokowi di Mata Dunia Internasional

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2019
Efek Penutupan Jalan Jelang Pelantikan Jokowi di Mata Dunia Internasional

Polisi berjaga di sekitar lokasi penutupan pintu keluar Tol Slipi arah Tomang, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019). Penutupan jalan dilakukan imbas agenda demonstrasi massa di sekitar Gedung DPR/MPR. (A

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengkritik penutupan jalan di seputaran Gedung DPR/MPR dan kawasan Istana Negara sebelum dan saat pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Menurut saya kesan yang muncul berlebihan karena seluruh akses masyarakat tertutup. Harusnya itu pelantikan wapres dan presiden tetap berjalan seperti biasa. Tak perlu menutup jalan," kata Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (18/10).

Baca Juga

Hotel Pilihan Tempat Tamu Negara Pelantikan Jokowi Menginap

Pengajar Universitas Trisakti ini menambahkan, penutupan jalanan tersebut juga memunculkan citra keadaan ibu kota tengah genting dan tak aman. Masyarakat pun akan bertanya soal bentuk ancaman yang terjadi.

"Jadi kesannya Indonesia tak aman. Sebenarnya tak terjadi apa -apa," jelas Trubus.

Penutupan jalan ini juga bisa mencoreng citra Indonesia di mata internasional. "Kalau ini kan kesan mencekam. Jadi terjadi kesannya negatif. Padahal demokrasi indonesia mengalami kemajuan. Harusnya ditonjolkan yang baik," jelas Trubus.

Akses Jalan Medan Merdeka Barat di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha ditutup menggunakan water barrier, Kamis (17/10/2019). (ANTARA/Livia Kristianti)

Ia beranggapan, isu keributan yang disebut bakal terjadi rasanya sulit terealisasi. Mengingat sebagian besar masyarakat sudah menerima hasil Pemilu lalu.

"Masyarakat sudah memilih dan mendukung semua. Kalau ada yang berbeda itu bhineka tunggal ika;" imbuh dia.

Baca Juga

Jelang Pelantikan Jokowi, Panglima Imbau Keluarga TNI Jangan Terprovokasi

Trubus menyarankan, daripada menutup jalan, Polisi seharusnya memberdayakan pasukan dan kemampuan yang dimilikinya.

"Kita kan punya TNI dan Polri yang sudah kuat. Intelijen lebih baik diperkuat untuk mendeteksi dini daripada menutup jalan," tutup Trubus. (Knu)

#Jokowi-Ma'ruf Amin
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Salah satu yang menarik dari survei nasional ini adalah 61 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang menetapkan pilihannya ke Ganjar Pranowo
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Indonesia
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Namun, hal tersebut tak lantas membuat wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden mendapat kata setuju dari mayoritas publik.
Andika Pratama - Senin, 23 Januari 2023
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Indonesia
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
"Ada kemunduran demokrasi yang sangat signifikan dan perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Kasus peretasan, doxing dan berbagai kasus lainnya yang menimpa aktivis pro demokrasi," imbuhnya.
Andika Pratama - Jumat, 21 Oktober 2022
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
Indonesia
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Fitri Maulidiyanti menilai, janji Jokowi melakukan reformasi Polri demi meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri juga dianggap belum berhasil.
Mula Akmal - Jumat, 21 Oktober 2022
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Bagikan