Cegah Stunting dengan Perhatikan Isi Piring Anak
Anak-anak perlu makan sayur (Sumber: Simple Most)
KELEZATAN makanan seolah selalu berkontrakdiksi dengan nutrisi yang ada di dalamnya. Anak-anak seringkali tak menghiraukan kesehatan makanannya dan lebih menginginkan makanan yang sesuai selera lidahnya. Seringkali para ibu terjebak antara dua pilihan; keinginan anak atau kesehatan anak. Akhirnya, anak-anak Indonesia pun harus menghadapi permasalahan kesehatan yang tak semestinya, yakni malnutrisi.
Menurut data dari Riskesdas, lebih dari 23 juta anak mengalami masalah gizi yang tidak seimbang pada tahun 2018. Hal tersebut ditandai dengan besarnya angka anak yang stunting dan juga obesitas. Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal itu, Dokter Gizi, dr. Diana F Suganda, MKes, Sp.GK menganjurkan sayur, sumber karbohidrat, dan lauk pauk haruslah seimbang. "Idealnya setengah piring terdiri dari buah dan sayur, setengah piringnya lagi terdiri dari sumber karbohidrat dan lauk-pauk dengan proporsi seimbang," ujarnya ditemui di daerah Jakarta Selatan, Jumat (31/1).
Baca juga:
Bekal ke Sekolah Menjamin Kecukupan Gizi Anak
Berdasarkan anjuran dari Dokter Gizi, penyedap masakan Indonesia Royco meluncurkan program bertajuk Royco Nutrimenu, 'Ayo Masak Lezat Sesuai Isi Piringku'. Program tersebut dibuat untuk membantu ibu menyiapkan asupan gizi seimbang untuk anak. Dalam program tersebut, Royco menggandeng kader kesehatan dari posyandu.
Para kader tersebut dibekali dengan media edukasi dan buku harian agar dapat mengedukasi ibu-ibu di lingkungan sekitarnya dan memberikan pendampingan untuk mengimplementasikan praktik memasak sajian bernutrisi.
Baca juga:
Perhatikan Kandungan Gizi, Ini 4 Rekomendasi Jenis Makanan untuk Anak ADHD
Rangkaian kegiatannya di mulai dengan Training of Trainers kepada kader kesehatan mengenai permasalahan gizi di Indonesia, prinsip gizi seimbang, pedoman isi piring dan praktik memasak resep Royco Nutrimenu sesuai isi piring.
Tak hanya sendiri, mereka pun menggandeng Institut Pertanian Bogor untuk meneliti perubahan perilaku para ibu dalam memasak untuk keluarganya. "Kami lihat para ibu sudah dapat menyusun porsi pangan sumber karbohidrat, lauk pauk, sayuran dan buah dengan benar," tutur Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN, guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB.
"Kami berkomitmen untuk membantu para ibu menyiapkan asupan makanan yang lezat dan bergizi. Terlebih saat ini Indonesia mengalami darurat ketidakseimbangan gizi. Diharapkan dapat menginspirasi para ibu dan remaja dalam menyajikan makanan bergizi seimbang," tutur Director of Food and Beverages PT Unilever Indonesia, Hernie Raharja. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan