Cara Memilih Helm yang Baik, Jangan Sembarangan
Helm bukan hanya untuk bergaya saja. (Foto: Pexels/Pixabay)
PENGEMUDI kendaraan roda dua wajib memakai helm termasuk juga penumpangnya. Sayangnya masih banyak orang yang mengabaikan arti pentingnya helm. Kepala berpotensi terbentur bila terjadi kecelakaan. Makanya butuh helm yang baik dan benar. Bukan sekedar harganya murah atau karena keindahan desain stiker helm yang akan dibeli.
Menurut Richard Ryan dari RSV Helmet yang dilansir dari KabarOto, menyebutkan bahwa helm bagus atau tidaknya dapat diketahui ketika dipakai. Si pemakai helm harus merasa nyaman ketika memakainya. Kemudian tidak merasa pusing sewaktu kepala dimasukan ke dalam helm. Helm harus memiliki tingkat kekuatan dan kelenturan yang seimbang
Baca Juga: Kenali Istilah Rantai dan Gir pada Sepeda Motor
Tahan panas dan dingin
Menurut Richard, bahan pembuatan helm harus kuat namun bukan dari logam. Helm harus tidak berubah bentuk ketika berada pada suhu 0 derajat atau di atas 55 derajat celsius. Helm juga harus tahan dari paparan ultraviolet, termasuk pengaruh bensin, minyak, air, deterjen dan cairan pembersih lainnya.
Aman bagi kesehatan
Bahan pembuatan helm tidak boleh menimbulkan gangguan kesehatan pada pemakainya. Seperti menyebabkan iritasi pada kulit. Helm juga tidak akan berubah kekuatannya dan kelenturannya bila terkena keringat, minyak dan lemak penggunanya.
Ukuran helm yang baik
Helm harus memiliki tempurung keras dengan permukaan halus, lapisan peredam benturan dan tali pengikat ke dagu. Helm yang baik harus memiliki tinggi ideal 114 mm diukur dari atas helm ke bidang utama, yakni bidang horizontal yang melalui lubang telinga dan bagian bawah dari dudukan bola mata. Lingkaran helm menurut ukurannya adalah: S (500 mm– 540 mm), M (540 mm – 580 mm), L (580 mm – 620 mm) dan XL (lebih dari 620 mm).
Batok helm
Batok helm terbuat dari bahan keras, sama tebal dan serupa kemampuannya. Kemudian tidak menyatu dengan pelindung muka dan mata. Lalu tidak boleh mempunyai penguatan setempat. Batok helm tidak boleh ada tonjolan keluar melebihi 5 milimeter dari permukaan luar batok. Setiap tonjolan harus ditutupi dengan bahan lunak dan tepian halus bukan tajam.
Baca Juga: Roller Sangat Vital pada Sepeda Motor Matik
Pelindung
Helm harus memiliki peredam benturan dari lapisan peredam kejut yang dipasang pada permukaan bagian dalam batok, dengan ketebalan sekurang-kurangnya 10 mm dan jaring helm atau konstruksi lain yang berfungsi seperti jaring helm. Helm harus pula dilengkapi dengan pelindung telinga, penutup leher, pet yang bisa dipindahkan, tameng atau tutup dagu.
Tali pengikat dan visualisasi
Untuk tali pengikatnya, pada dagu lebarnya minimal 20 mm dan harus benar-benar berfungsi sebagai pengikat. Untuk visualisasi pemakainya harus memiliki lebar sudut pandang sekeliling sekurang-kurangnya 105 derajat pada tiap sisi. Kemudian sudut pandang vertikal sekurang-kurangnya 30 derajat di atas dan 45 derajat di bawah bidang utama. (*)
Baca Juga: Ini Arti Facelift, New dan All New pada Mobil Kamu
Bagikan
Berita Terkait
Tumpahan Oli 200 Meter di Kelapa Gading, Motor-Motor Berjatuhan Jadi Korban
GSrek Indonesia Gelar The Grand Tour 2, Touring sambil Mengabdi untuk Negeri
Keseruan City Ride di Semarang, Feders Gathering 2025 Ajak Komunitas Motor Matic Jelajahi Kota Lama
Bikin Inovasi Baru, Oli Full Synthetic untuk Motor Matic Kini Hadir dengan Standar API SN
Peredaran Oli Tak Sesuai Spesifikasi Berhasil Diungkap di Jambi, Federal Oil Tekankan Pentingnya Edukasi dan Perlindungan Konsumen
Konsisten Jaga Kepercayaan Konsumen selama Lebih dari 1 Dekade, Federal Oil Kembali Sabet Superbrands Awards di 2025
Jadi Sarana Edukasi, Partisipasi Pengguna Motor Matic Naik di Program Berhadiah Pulsa
IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua
Asyik! Beli Pelumas Motor Matic Bisa Langsung Dapat Hadiah Pulsa
Meriahkan IMOS 2025, FIFGROUP Hadirkan Promo hingga Kontes Berhadiah Motor