ByteDance Jual TikTok ke AS tanpa Algoritma?


ByteDance dikabarkan tak akan jual Algoritma TikTok (Foto: anadoluagency)
BYTEDANCE, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Beijing, kabarnya tidak akan menjual atau mentransfer algoritma TikTok dalam kesepakatan penjualan atau divestasi apapun.
Sumber anonim mengatakan, ByteDance telah memberi tahu otoritas AS dan calon pembeli soal kebijakan tersebut. Nantinya pemilik baru TikTok harus mengembangkan algoritmanya sendiri.
Baca Juga:
5 Tarian TikTok yang Viral di Sosial Media, Cocok untuk Seru-Seruan!

"ByteDance tidak akan membagikan kode sumber kepada pembeli AS mana pun. Tetapi tim teknologi TikTok di AS bisa mengembangkan algoritma baru," tambahnya.
Sumber itu menjelaskan syarat penjualan TikTok tanpa algoritma kini menjadi dasar untuk setiap diskusi penjualan, atau restrukturasi TikTok. Menyusul diperkenalkannya aturan kontrol ekspor baru di Tiongkok.
Beberapa waktu lalu, pemerintah Tiongkok memperbarui aturan ekspor, di mana mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan izin resmi, bila ingin menjual teknologi seperti algoritma TikTok pada perusahaan asing. ByteDance mengatakan akan menuruti regulasi tersebut.
Pemerintah Tiongkok pun dikabarkan akan mendukung kebijakan ByteDance untuk tak menjual algoritma TikTok. Terkait hal itu, seorang sumber dari pemerintah yang terlibat dalam meregulasi TikTok, beberapa waktu lalu menjelaskan ByteDance boleh menjual seluruh bagian TikTok tapi tidak algoritmanya.
Baca Juga:
Diputar Dimana-mana, 5 Lagu TikTok Ini Selalu Terngiang di Kepala

Sumber yang cukup familiar dengan teknologi itu, mengatakan bahwa ByteDance menggunakan sumber kode yang sama untuk TikTok di semua negara. Namun dengan modifikasi untuk pasar yang berbeda.
"Secara teori, tim Amerika Serikat bisa menyalin algoritmanya, namun akan memakan waktu bagi pengguna, untuk terbiasa menggunakan algoritma salinan" jelas sumber itu.
Lebih lanjut sumber tersebut menjelaskan dengan kompetisi antar aplikasi serupa semakin panas, akan sulit menyusul bila kalian membutuhkan waktu tambahan.
Algoritma sendiri berfungsi untuk memberikan rekomendasi dan menampilkan video. Dengan kata lain, Algoritma ialah sebuah rahasia yang membuat pengguna TikTok betah berlama-lama menggunakan aplikasi, lantaran terus menampilkan konten-konten baru.
Baca Juga:

Sedikit informasi, dengan aturan kontrol ekspor barunya, Tiongkok menunjukan bahwa mereka bisa memengaruhi hasil kesepakatan dalan kasus TikTok dan AS serta yang sejenis.
Penjualan teknologi sensitif Tiongkok manapun seperti dorongan informasi yang dipersonalisasi berdasarkan analisis data, harus mengajukan permohonan ke otoritas perdagangan tingkat provinsi, yang memiliki waktu kerja hingga 30 hari kerja untuk menyetujui kesepakatan.
Bila garus besar kesepakatan disetujui, perusahaan bisa memulai 'negosiasi substantif' dengan importir potensial dari teknologi yang dibatasi.
Setelah itu, perusahaan harus menyerahkan kontrak apapun untuk ditinjau pada otoritas perdagangan, yang memiliki waktu 15 hari kerja untuk membuat keputusan. Bila disetujui, sertifikat lisensi ekspor teknologi akan dikeluarkan.
Proses persetujuan bisa lebih singkat lantaran pemerintah daerah telah bekerja untuk menyederhanakan prosedur. Diperlukan 19 hari kerja untuk mendapatkan sertifikat lisensi ekspor di Beijing setelah dokumen yang diperlukan diajukan, menurut biro perdagangan kota. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap

Bocoran Terbaru OPPO Reno 15: Bawa Kamera 200MP dan Hadirnya Model Pro+

Samsung Galaxy S26 Pro dan Edge Dipastikan Meluncur dengan Chip 2nm Pertama

Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya
