Billie Eilish Dapat Perlakuan Rasialis Karena Menang Grammy 2020


Eilish merasa tidak pantas mendapatkan piala Grammy sebanyak itu. (Foto uDiscoverMusic)
KEHADIRAN Billie Eilish memang berhasil menggemparkan industri permusikan dunia. Masih berusia 18 tahun, Eilish berhasil mendapatkan lima piala Grammy pada 2020 untuk kategori Best New Artist, Album of the Year, Best Pop Vocal Album, Record of the Year, dan Song of the Year.
Penyanyi nyentrik asal AS ini mungkin menjadi satu-satunya orang yang merasa malu karena memenangkan lima piala Grammy malam itu. "Aku dijajarkan dengan Ariana Grande, Lana Del Rey, dan Beyoncé dalam nominasi, dan aku menang," ungkap Eilish. Ia merasa tidak pantas mendapatkan piala-piala tersebut.
Baca juga:
Dulu sampai Sekarang, Penampilan 3 Supermodel ini Tetap Memukau
Pendapat tersebut juga disetujui oleh segelintir orang yang tidak menyukai Billie Eilish. Para haters mengatakan Eilish bisa menang karena ia berkulit putih.

"(...), orang-orang menghujatku karena aku berkulit putih. 'oh, dia berkulit putih, itulah mengapa ia menang'," ungkap Eilish menirukan komentar sang haters.
Tetapi musisi kelahiran Los Angeles itu mengaku bisa memahami tentang diskriminasi rasialis yang ia terima atas pencapaiannya saat ini. Eilish mengaku bahwa menjadi musisi berkulit putih membuat orang lain seringkali mengkategorisasikan karya-karyanya pasti beraliran pop.
Baca juga:
Tak cuma George Floyd, 3 Figur Publik ini Pernah Alami Diskriminasi Rasialis
"Begini, jika aku tidak berkulit putih, mungkin aku akan berada di genre rap. Mengapa? Karena mereka hanya menghakimi dari penampilanmu dan apa yang mereka ketahui tentangmu. Aku rasa itu aneh. Dunia ini ingin memasukkanmu ke dalam sebuah kotak, aku merasakannya sepanjang karierku. Hanya karena aku remaja perempuan berkulit putih, aku genre pop. Dimana pop-nya? Bagian mana dalam musikku yang terdengar seperti pop?," ungkap Eilish dalam wawancaranya dengan GQ.
Eilish juga menyatakan ia tidak menyukai pengkategorian Grammy yang didasari oleh genre musik. "Jangan menghakimi artis berdasarkan penampilannya atau cara mereka berpakaian," ungkap Eilish.

Dalam akun Instagramnya, Eilish menyuarakan pendapatnya terhadap isu George Floyd. Eilish menyindir orang-orang berkulit putih yang merasa bahwa tidak hanya nyawa orang berkulit hitam yang penting (Black Lives Matter), melainkan semua nyawa orang itu penting (All Lives Matter).
"Ini bukanlah tentang kalian. Stop membuat semua hal tentang dirimu. Kamu tidak sedang membutuhkan pertolongan. Kamu sedang tidak dalam bahaya," ungkap Eilish dengan tegas.

Eilish juga memberikan analogi yang cukup mudah dimengerti semua orang. "Jika temanmu terluka di tangannya, apakah kamu akan menunggu untuk memberikan semua temanmu plester luka karena semua lengan orang itu penting? TIDAK, kamu akan membantu temanmu yang terluka terlebih dahulu karena mereka sedang kesakitan, mereka sedang membutuhkannya, dan mereka sedang berdarah," tukasnya. (shn)
Baca juga:
Pria Kulit Hitam Tewas saat Ditangkap Polisi di Amerika Serikat, ini Kisahnya
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Album Solo Perdana JADE 'THAT’S SHOWBIZ BABY!' Resmi Meluncur, Hadirkan Lagu-Lagu Baru yang Menarik Perhatian Penggemar

L/ Rilis EP Debut 'Bloodline', Penuh dengan Nuansa Dreamy dan Cerita Personal

James Vickery Rilis Album ‘JAMES.’, Tampilkan Sisi Paling Personal dalam Kariernya

Dere Ceritakan Keresahan dalam Lirik Lagu 'Bianglala'

Menyelami Kesedihan dan Harapan di Lirik Lagu ‘Will We Ever Be Friends Again’ Bryan Adams

Chris LaRocca Buka Hati Lewat Single 'last pair of boots in town', Lagu Pemanasan Menuju EP 'dog years'

Lirik Lagu 'SPEED DEMON' Justin Bieber, Single dari Album Terbarunya 'SWAG II'

Fabio Asher Persembahkan Single Romantis 'AKU BERJANJI', Ceritakan tentang Ketulusan Cinta

Lirik Lagu 'Pelampiasan 2', Kolaborasi Nyla Fardilla dan Jasun Marju

Aku Jeje Rilis Single 'Bualan Masa Lalu', Cerita tentang Luka dan Pengkhianatan Cinta
