Biden Sebut Jakarta Tenggelam, Megawati: Saya Enggak Mau Negaraku Kelelep


Stasiun Pompa Waduk Pluit Timur di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (28/5/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri angkat suara pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terkait Ibu Kota Indonesia, Jakarta, yang akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Menurut Megawati, hal ini perlu menjadi renungan bersama.
Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar DPP PDIP, dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8).
Baca Juga:
Biden Prediksi Jakarta Tenggelam, Anies Diminta Bereaksi
"Spesifik, loh, dia bilang Indonesia kalau tidak ini, dia bilang akan tenggelam 10 tahun lagi. Apa enggak garuk-garuk kepala. Apakah yang harus kita lakukan?" kata Megawati.
Presiden AS saja, kata Megawati, bicara mengenai isu itu. Dia mengajak agar para elite di Indonesia juga bicara soal isu yang sama. Betapa pentingnya kesadaran terhadap bencana untuk dihidupi oleh warga Indonesia.
Megawati mengaku, sudah melapor ke Presiden Joko Widodo mengenai pernyataan Joe Biden itu. Pemerintah sendiri, demi mengurangi kepadatan penduduk di Jakarta, akan memindahkan ibu kota negara. Rencananya akan dipindah ke Kalimantan Timur.
Presiden Kelima RI itu menyatakan, daratan Jakarta sebenarnya tidak tenggelam. Hanya muka air laut terus meninggi sehingga membuat daratan Jakarta tertutup. Hal itu terjadi juga akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, hingga dimasuki oleh air laut yang meningkat.
Putri Bung Karno itu juga mengatakan, sudah sejak menjadi Wakil Presiden RI, terus membicarakan isu lingkungan di Indonesia. Sebab Indonesia adalah negara kepulauan, bukan benua. Dan situasi pemanasan global memperburuk situasi. Dan dampaknya tak hanya dirasakan oleh Indonesia. Banyak negara lain di dunia tengah juga mengalami bencana alam yang dulunya tak pernah terjadi.
"Sekarang kita lihat di TV, yang namanya Tiongkok banyak sekali mengalami banjir, Eropa mulai seperti itu. Itu bukan karena, hanya akibat sungai meluap, tetapi ketika sungai meluap, air laut itu naik. Jadi air sungai tidak bisa ke muara," jelas Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BPIP itu juga mengajak semua pihak, khususnya kader PDI Perjuangan, untuk lebih mau tahu dan mengerti mengenai isu lingkungan hidup serta pemanasan global. Dia mencontohkan yang terjadi di NTT baru-baru ini, merupakan akibat dari perubahan iklim.
"Mengatasinya ini harus diukur, diubah. Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini. Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa? Ya mengikuti bencana-bencana ini," kata Megawati.
Terlepas dari itu, Megawati mengaku akan selalu berbicara mengenai isu lingkungan hidup tanpa bosan-bosannya. Dia mengaku hal tersebut sebagai kewajibannya sebagai warga bangsa Indonesia.
"Saya enggak mau negaraku kelelep," tegas Megawati. (Pon)
Baca Juga:
Joe Biden Prediksi Jakarta akan Tenggelam, Begini Respons MUI
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Menilik Pameran Foto Warna-Warni Parlemen Bertajuk Parlemen Berdaulat Indonesia Maju

Pramono Janjikan Bangun 23 Ribu Rumah, Bakal Serap 100 Ribu Tenaga Kerja

Momen Soft Opening Cow Play Cow Moo (CPCM) di Lippo Mall Nusantara Semanggi Jakarta

Pemprov DKI Semprot 4.000 Liter Water Mist untuk Tekan Polusi Udara Jakarta

Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa

Warga Kota Medan Diingatkan untuk Mewaspadai Banjir Pesisir 21-27 September

15.065 Kartu Layanan Gratis TransJakarta Dibagikan, Ini Daftar Penerimanya

Parkir Liar Milik 2 BUMD Jakarta Disegel, Pemprov Imbau Warga Diimbau Laporkan Kasus Serupa

Publik Tolak Pejabat Pakai Strobo, Gubernur Pramono: Aturan Pemerintah Pusat, Kami Hanya Menjalani

Aturan Baru Pemprov Jakarta: Pengelola Kawasan Industri Wajib Berlakukan Uji Emisi Kendaraan
